JAKARTA | Priangan.com – Di tengah meningkatnya kasus Mpox yang melanda berbagai belahan dunia, Indonesia mengambil langkah strategis untuk memperkuat upaya global melawan penyakit ini. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan rencana pemerintah untuk membeli vaksin Mpox dari Jepang dalam sebuah rapat dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Jakarta pada Kamis (5/9).
Dalam pernyataannya, Retno Marsudi menjelaskan bahwa Indonesia sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Jepang, yang dikenal sebagai produsen vaksin LC16. Vaksin ini diharapkan dapat memperkuat upaya Indonesia dalam melawan wabah yang telah melanda berbagai negara.
“Kita juga saat ini tengah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Jepang, yang merupakan produsen vaksin LC16, dengan mengusulkan beberapa pembelian vaksin,” kata Retno.
Sementara itu, penyebaran Mpox, yang memiliki karakteristik mirip dengan COVID-19 namun dengan tantangan tersendiri, memerlukan pendekatan kolaboratif antar negara. Retno menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk menangani wabah ini secara efektif.
“Mpox ini adalah tidak hanya kasus yang dialami oleh satu negara, lebih dari satu negara transboundary sehingga penanganannya juga memerlukan kolaborasi kerja sama yang baik dan dari sejak awal,” tambahnya.
Perkembangan terbaru menunjukkan lebih dari 14.524 kasus kematian akibat Mpox di seluruh dunia hingga Agustus 2024. Di Indonesia sendiri, telah dilaporkan 88 kasus, dengan 14 kasus baru terjadi di tahun 2024. Angka ini menandakan adanya peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu, memerlukan tindakan cepat dan efektif.
Selain rencana pembelian vaksin, Indonesia juga menunjukkan solidaritas internasional dengan merencanakan pengiriman vaksin dan bantuan medis ke Afrika. Bantuan ini mencakup pengiriman peralatan diagnostik dan obat-obatan yang diperlukan untuk menghadapi wabah Mpox yang juga melanda Afrika.
Disisi lain, Presiden Joko Widodo turut menyoroti situasi ini dalam rapat kabinet pada Selasa (27/8), mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap penyebaran Mpox, khususnya dengan lonjakan kasus di Kongo.
“Saya juga minta betul-betul kehati-hatian kita, kewaspadaan kita terkait dengan penyebaran wabah Mpox. Karena yang saya baca kasus Mpox ini sangat meningkat di Kongo,” ujar Jokowi.
Menlu Retno juga melaporkan bahwa selama penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Bali baru-baru ini, tidak ada kasus Mpox yang dilaporkan, berkat penerapan langkah-langkah preventif yang ketat sesuai rekomendasi WHO.
Langkah-langkah ini mencerminkan upaya Indonesia untuk tidak hanya melindungi kesehatan dalam negeri tetapi juga berkontribusi pada solusi global terhadap wabah Mpox. Dengan strategi yang terkoordinasi dan dukungan internasional, Indonesia berharap dapat mengatasi tantangan kesehatan ini secara efektif dan berkelanjutan. (mth)