NEW YORK | Priangan.com – Dalam upaya untuk memperkuat kerjasama internasional, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, melakukan pertemuan strategis dengan Menlu Republik Demokratik Federal Nepal, Dr. Azru Rana Deuba, pada Minggu (22/9).
Pertemuan ini berlangsung di sela-sela High-level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, sebuah kesempatan berharga untuk menjalin kemitraan yang lebih erat antara kedua negara.
Salah satu poin utama dari pertemuan ini adalah penandatanganan dua perjanjian penting: Perjanjian Bebas Visa Diplomatik dan Dinas (PBVDD) serta Nota Kesepahaman tentang Pembentukan Mekanisme Konsultasi Bilateral.
Dengan adanya perjanjian ini, kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan interaksi antara pejabat pemerintah dan memfasilitasi hubungan yang lebih erat dalam bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Menlu Retno menekankan bahwa langkah ini tidak hanya akan menguntungkan pemerintah, tetapi juga rakyat kedua negara.
“Kedua Perjanjian ini akan intensifkan interaksi antara pejabat pemerintah kedua negara, sekaligus tingkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Nepal, khususnya di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata,” ujarnya.
Selama diskusi, berbagai isu strategis turut dibahas, termasuk pengembangan energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya air. Kedua pemimpin juga berkomitmen untuk saling mendukung dalam mencalonkan negara masing-masing di forum-forum multilateral, serta bekerja sama dalam memajukan hak-hak perempuan, khususnya di Afghanistan.
Menlu Deuba memberikan apresiasi terhadap hubungan bilateral yang semakin berkembang, serta mengundang Indonesia untuk berinvestasi dalam sektor pariwisata dan energi hydropower di Nepal.
Dengan semangat kolaborasi yang tinggi, pertemuan ini menjadi titik awal bagi Indonesia dan Nepal untuk menjelajahi potensi baru dalam kerjasama bilateral. Langkah ini tidak hanya mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan, tetapi juga menunjukkan pentingnya kerjasama global dalam menghadapi tantangan masa kini. (mth)