Dokumenter

IDING SOEMITA; TOKOH PERGERAKAN POLITIK KAUM BURUH DI SURINAME

TASIKMALAYA | Priangan.com – Suriname merupakan salah satu koloni Belanda di Amerika Selatan. Daerah yang berbatasan dengan Brazilia itu punya beragam hasil perkebunan dan pertambangan.

Pada 1890, Pemerintah Hindia-Belanda mengirim orang-orang dari Pulau Jawa untuk dipekerjakan menjadi buruh kontrak di sana. Mayoritas buruh yang dikirim ke Suriname berasal dari desa-desa yang tersebar di seluruh pelosok Jawa Tengah dan Jawa Timur. Buruh asal Jawa Barat hanya menempati sebagian kecilnya.

Di antara minoritas suku Sunda yang dikirim ke Suriname itu diisi buruh asal Tasikmalaya. Gelombang migrasi buruh asal Tasikmalaya ke Suriname terjadi secara bertahap dari 1897 sampai 1939. Mereka berasal dari berbagai distrik, seperti Tasikmalaya, Singaparna, Banjar, Ciawi, Manonjaya, Panjalu, Taraju, Karangnunggal, Kawali, Indihiang, Rancah, Cikatomas, dan Pangandaran.

Buruh asal Tasikmalaya yang dikirim ke Suriname berjumlah 284 orang dari total 32.956 buruh asal Pulau Jawa, terdiri dari 114 laki-laki dan 70 perempuan, termasuk anak-anak. Mereka dipekerjakan di lahan-lahan perkebunan tebu, kakau (coklat), kopi dan tambang bauxite.

Meski berada di tengah dominasi Jawa, buruh asal Tasikmalaya telah menorehkan sejarah yang berharga bagi bangsa Jawa di Suriname. Adalah Iding Soemita, sosok kharismatik yang sukses mempelopori perjuangan hak-hak politik bangsa Jawa di Suriname. []

Naskah: Irfal Mujaffar | Editor Video: Ari Budiman

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Tonton Juga :  Bumi Rongsok Tasikmalaya; Bekas Perkampungan Agama Budha
%d blogger menyukai ini: