TASIKMALAYA | Priangan.com — Polemik telur puyuh mentah dalam paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Muncang, Kecamatan Sodonghilir, terus melebar. Kali ini, kritik tajam datang dari Wakil Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Tasikmalaya, Roni Romansyah, yang menilai kegaduhan ini bukan sekadar kelalaian biasa.
Roni menyebut kasus telur puyuh mentah dan pecah yang dibagikan kepada penerima manfaat menunjukkan adanya pola kerja yang tidak berubah sekalipun berbagai kesalahan sudah berulang kali mencuat.
“Ini bukan sekadar lalai. Ini kelalaian yang disengaja karena SOP jelas-jelas tidak diterapkan. Masa telur puyuh mentah tidak ketahuan sebelum disajikan? Aneh kalau itu bisa lolos,” kata Roni, Kamis (4/12/2025).
Menurutnya, persoalan di dapur MBG Sodonghilir bukan kejadian tunggal. Ia menyebut laporan masyarakat soal menu yang tidak layak sudah sering terdengar, namun tidak pernah ditindaklanjuti dengan pembenahan nyata.
“Yang lebih parah, ketika guru menyampaikan fakta di lapangan, dapur malah balik komplain. Ini catatan serius,” ujarnya.
Roni juga menyoroti kinerja SPPI dan meminta agar pihak yang ditugaskan memastikan program berjalan dengan amanah. Ia mengingatkan bahwa program prioritas Presiden Prabowo ini tidak boleh tercoreng oleh pelaksanaan di lapangan yang semrawut.
Tak hanya itu, ia menekan Kasatgas MBG Kabupaten Tasikmalaya untuk tidak tinggal diam dan menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal. Evaluasi dan audit menyeluruh terhadap seluruh dapur MBG dinilai perlu segera dilakukan.
“Banyak indikasi penyimpangan. Misalnya MBG dirapel saat sekolah ada ujian. Kalau libur ya tidak perlu ada MBG, kan bisa jadi efisiensi. Jangan sampai uang negara terbuang sia-sia,” tegas Roni.
Menurutnya, tanpa koreksi tegas, kekacauan seperti di Sodonghilir akan terus berulang dan merusak kepercayaan publik terhadap program yang seharusnya menyehatkan generasi muda ini. (yna)
