TASIKMALAYA | Priangan.com — Di tengah deretan masalah sosial dan pembangunan yang masih menjadi pekerjaan rumah, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, justru menjadi sorotan publik karena aktivitas pribadinya yang kerap mengikuti event olahraga lari.
Bahkan, beberapa di antaranya dilakukan di luar kota, memicu kritik keras dari legislatif dan masyarakat.
Sorotan tajam datang dari Anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi. Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan kritik secara terbuka, menilai bahwa hobi Wali Kota yang terlalu menonjol justru menunjukkan ketimpangan antara gaya hidup pemimpin dan kondisi masyarakat yang dipimpinnya.
“Ia berlari di atas karpet merah janji manis. Berlari mengejar pencitraan. Sementara, kepentingan warga dibiarkan,” tegas Kepler, saat dihubungi, Sabtu (28/6/2025).
Menurut Kepler, aktivitas olahraga bukanlah sesuatu yang keliru. Namun ia menekankan, di tengah kondisi daerah yang masih menghadapi berbagai persoalan seperti kemiskinan, stunting, dan minimnya kemajuan pembangunan, pemimpin seharusnya lebih bijak dalam memprioritaskan waktu dan energi.
“Ia berlari seolah tak ada beban, sementara rakyatnya merangkak—merangkak di lumpur kemiskinan, di bawah tekanan ekonomi, dan di tengah janji-janji yang belum terwujud,” lanjutnya.
Seperti program penanganan stunting dan kemiskinan masih menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya. Data terakhir menunjukkan angka kemiskinan di beberapa kecamatan masih tinggi, sementara infrastruktur di sejumlah wilayah belum mendapat perhatian maksimal.
Kepler menegaskan, pemimpin daerah harus mampu membaca suasana kebatinan masyarakat. Terlalu menonjolkan gaya hidup pribadi di tengah kondisi sulit justru bisa memunculkan kesan bahwa pemimpin tak peduli pada warganya.
“Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan. Pemimpin seharusnya menjadi pelindung dan teladan, bukan sekadar simbol di acara lari,” ujarnya.
Pernyataan Kepler ini menguat setelah beredarnya pamflet digital bertajuk Jakarta International Marathon yang akan digelar Minggu (29/6/2025).
Dalam pamflet itu, terlihat Wali Kota Viman Alfarizi mengenakan perlengkapan lari, bergabung bersama peserta lain dalam ajang nasional tersebut.
Publik mulai mempertanyakan, apa relevansi keterlibatan kepala daerah dalam event di luar kota, sementara kondisi di daerahnya belum menunjukkan perubahan berarti.
Sejumlah warga di Tasikmalaya juga mulai angkat suara. Beberapa menilai kehadiran Viman di berbagai kegiatan olahraga lebih menunjukkan citra personal ketimbang membawa manfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami tidak iri dengan hobinya. Tapi kalau terlalu sering dan tak ada hasil nyata untuk rakyat, itu jadi soal. Apalagi pembangunan kota juga belum terasa signifikan,” ujar Maman Nurahman (45) seorang warga di Kawalu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Wali Kota Viman Alfarizi maupun juru bicara Pemerintah Kota Tasikmalaya terkait kritik yang disampaikan. (yna)