Hilangnya Otto Iskandardinata, Pejuang Sunda di Awal Republik

BANDUNG | Priangan.com – Siapa yang tak kenal dengan sosok Otto Iskandardinata. Bagi orang sunda, khususnya Jawa Barat, pasti sudah tak asing dengan beliau. Beragam cerita tentang salah satu tokoh terbaik bangsa ini banyak berseliweran. Bahkan, namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Tasikmalaya.

Otto Iskandardinata lahir di Bojongsoang, Bandung, pada 31 Maret 1897. Putra dari keluarga priyayi Sunda ini tumbuh dalam lingkungan yang menekankan pendidikan. Ia menempuh sekolah dasar di Bandung lalu melanjutkan ke sekolah guru. Di sanalah ia mulai menjelma sebagai tokoh pendidikan dan pergerakan. Dari dunia sekolah, langkahnya lalu melebar ke ranah sosial dan politik yang semakin membawanya dikenal luas di Jawa Barat.

Kiprah Otto makin nyata ketika ia bergabung dengan organisasi pergerakan nasional. Di Bandung, ia aktif dalam Budi Utomo sejak awal 1920-an, lalu menempatkan dirinya sebagai salah satu tokoh muda yang vokal menyuarakan kepentingan rakyat. Karier politiknya berlanjut hingga ke tingkat nasional, terutama ketika ia masuk dalam keanggotaan badan persiapan kemerdekaan. Pada masa revolusi, pemerintah mempercayakan jabatan Menteri Negara kepadanya untuk membantu urusan politik dan keamanan dalam negeri.

Keterlibatannya di kabinet membuat Otto menjadi salah satu wajah penting dalam pemerintahan muda Republik. Ia dikenal lantang, tegas, dan berani mengambil sikap. Namun situasi politik setelah proklamasi tidak sepenuhnya stabil. Pertentangan antar kelompok bersenjata di daerah, ketidakjelasan struktur pemerintahan di Jawa Barat, hingga tarik menarik kepentingan dalam revolusi membuat posisinya rawan.

Pada 19 Desember 1945, Otto diculik sekelompok orang bersenjata dari kediamannya. Sejak saat itu ia tidak pernah kembali. Menurut sejumlah kesaksian, ia dibawa ke daerah Mauk, Tangerang, dan diduga dibunuh di sana. Peristiwa ini menimbulkan duka sekaligus tanda tanya besar, sebab jasadnya tidak pernah ditemukan. Hilangnya Otto pada usia 48 tahun menjadi salah satu misteri kelam di masa awal Republik.

Lihat Juga :  Mengenal Lebih Dekat Sosok Dipa Nusantara Aidit

Pengorbanan Otto kemudian diakui secara resmi. Pemerintah menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional pada 6 November 1973. Namanya diabadikan di berbagai tempat, dari jalan raya hingga stadion olahraga, sebagai pengingat jasa seorang putra Sunda yang ikut menegakkan republik di saat paling genting. Melalui perjalanan hidup dan cara kepergiannya, Otto Iskandardinata dikenang sebagai pejuang yang tak pernah berhenti berjuang hingga titik akhir. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos