Harga Cabai di Ciamis Anjlok, Petani Menjerit

CIAMIS | Priangan.comGelombang panen raya yang terjadi dalam dua bulan terakhir membawa kegelisahan bagi petani cabai di Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis. Harga jual cabai yang sempat stabil kini merosot tajam hingga menyentuh angka yang dinilai tidak lagi menutupi biaya produksi. Kondisi ini membuat banyak petani terpaksa menahan hasil panen mereka sambil berharap harga kembali membaik.

Usep, salah seorang petani cabai di Dusun Cogreg, mengungkapkan bahwa penurunan harga terjadi begitu cepat. Sebelumnya, harga cabai caplak dan jenis Inul bisa mencapai Rp 30.000 per kilogram. Namun kini, harga jual di tingkat petani hanya berkisar antara Rp 9.000 sampai Rp 12.000 per kilogram.

“Petani merasa terpukul karena biaya perawatan tanaman cabai tidak sedikit, sementara harga jualnya turun jauh dari harapan,” ucap Usep, Kamis (30/10/2025).

Ia menilai, melimpahnya stok cabai di pasaran akibat panen serentak dari berbagai daerah menjadi penyebab utama turunnya harga. Menurutnya, kondisi seperti ini memang kerap terjadi saat masa panen raya tiba, namun tahun ini penurunannya dirasa lebih berat karena biaya pupuk dan tenaga kerja terus meningkat.

“Kalau terus begini, banyak petani yang mungkin akan beralih ke tanaman lain yang harganya lebih pasti. Kami hanya berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga agar petani tidak semakin rugi,” tambahnya.

Keluhan serupa juga datang dari Nandang, petani lainnya di wilayah yang sama. Ia menuturkan bahwa turunnya harga tidak sebanding dengan pengeluaran selama masa tanam. Dari biaya bibit, pupuk, hingga perawatan, semuanya meningkat, sementara hasil panen tak lagi memberikan keuntungan.

“Dengan harga jual Rp 12.000 per kilogram, hasil panen kami hanya cukup untuk menutup modal. Tidak ada sisa untuk keuntungan,” ujarnya.

Lihat Juga :  PBN Pascasarjana Magister Manajemen Unsil Diarahkan untuk Bentuk Karakter

Meski situasi ini menekan petani, anjloknya harga cabai justru membawa keuntungan bagi sebagian pihak, terutama konsumen dan pelaku usaha kuliner. Salah satunya Eni, pengusaha makanan di wilayah Ciamis. Ia mengaku harga cabai yang murah sangat membantu dalam menekan biaya produksi usahanya.

Lihat Juga :  Kembali Berjualan di Dalam, Pedagang Pasar Sehat Banjaran Minta Tempat yang Layak

“Turunnya harga cabai membuat harga bahan baku lebih terjangkau. Ini tentu membantu usaha kecil seperti kami agar bisa tetap bertahan. Namun di sisi lain, pemerintah juga perlu memperhatikan nasib petani agar mereka tidak terus merugi,” katanya.

Bagi petani di Mekarbuana, musim panen tahun ini terasa berat. Di tengah hasil panen yang melimpah, mereka justru dihadapkan pada kenyataan pahit harga yang tak berpihak. Harapan kini tertuju pada kebijakan pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan petani dan kebutuhan konsumen agar roda ekonomi pertanian tetap berjalan. (Eri)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos