WASHINGTON | Priangan.com – Presiden AS, Joe Biden, menegaskan komitmennya untuk melindungi Ukraina dari ancaman invasi Rusia. Hal itu dikatakannya dalam pertemuan puncak NATO di Washington, pada Selasa, 9 Juli 2024, kemarin.
Biden, yang berusia 81 tahun, menggunakan kesempatan ini untuk menguatkan posisinya di panggung internasional. Ia mencoba meyakinkan sekutu di dalam dan luar negeri bahwa kekuatannya sebagai pemimpin masih terjaga. Dalam pidatonya, Biden menyatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, berusaha untuk menaklukkan Ukraina secara total dan menghapusnya dari peta dunia.
“Ukraina dapat dan akan menghentikan Putin,” tegas Biden di hadapan negara-negara anggota NATO, diikuti oleh sebuah pertunjukan musik dari Korps Marinir AS.
Meski mendapat kritik atas kemampuannya untuk memimpin, terutama setelah penampilannya dalam debat yang disorot pada 27 Juni lalu, Biden berusaha untuk menunjukkan ketegasannya dengan berbicara melalui teleprompter dengan suara yang kuat dan percaya diri.
Gedung Putih berharap, pidato ini dapat mengubah pandangan negatif terhadap kepresidenannya setelah periode sulit sebelumnya. Namun, beberapa diplomat menilai bahwa kerusakan yang terjadi sulit untuk diperbaiki hanya dengan satu pidato.
Biden juga menyoroti pentingnya NATO, mengatakan bahwa aliansi ini lebih kuat daripada sebelumnya. Dia menegaskan bahwa Amerika Serikat di bawah kepemimpinannya akan terus mendukung sekutu-sekutunya.
Di sisi lain, lawan politik Biden, Donald Trump, 78 tahun, telah mengancam untuk mengalahkannya dalam pemilu yang akan datang pada bulan November. Trump, yang menentang komitmen finansial AS terhadap NATO, juga telah mempertanyakan bantuan militer yang diberikan kepada Ukraina dalam melawan Rusia.
Biden menutup pidatonya dengan memberikan Presidential Medal of Freedom kepada Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, sebagai penghargaan atas upayanya dalam memperkuat aliansi tersebut.
Kendati begitu, salah satu fokus utama pertemuan puncak NATO adalah komitmen baru terhadap bantuan militer dan kemanusiaan untuk Ukraina. AS bersama dengan Jerman, Italia, Belanda, dan Rumania, menyatakan dukungannya dengan mengumumkan pengiriman tambahan sistem pertahanan udara untuk melindungi Ukraina dari serangan Rusia.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menyambut baik bantuan ini sebagai langkah penting untuk menjaga keamanan negaranya. Ukraina berharap bisa bergabung dengan NATO sebagai langkah untuk melindungi diri dari ancaman Rusia, meskipun langkah ini masih memicu ketegangan dengan Moskow.
Pertemuan puncak NATO di Washington menjadi panggung bagi Biden untuk menegaskan kembali komitmen AS terhadap sekutu-sekutunya, terutama dalam konteks perlindungan terhadap Ukraina dari ancaman Rusia. Meskipun dihadapkan pada tantangan dalam politik domestik dan luar negeri, Biden berupaya untuk mempertahankan posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin dalam aliansi global ini. (mth)