SUMEDANG | Priangan.com – Kawasan wisata Gunung Kunci Sumedang merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang banyak digemari. Lantas ada kisah sejarah apa yang tersimpan di sana? Konon, tempat ini dulunya adalah benteng pertahanan Belanda.
Konon, berdasarkan literatur sejarah yang ada, benteng ini dibangun antara tahun 1914 hingga 1917 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum. Lokasinya yang strategis membuatnya menjadi pusat pengawasan terhadap wilayah sekitar, terutama karena posisinya yang menghadap langsung ke pusat pemerintahan Sumedang saat itu.
Benteng ini dirancang dengan tiga bagian utama, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Lantai pertama digunakan sebagai barak prajurit, sementara lantai kedua diperuntukkan bagi perwira.
Sementara bagian teratas yang berbentuk seperti kapal motor, berfungsi sebagai benteng pertahanan utama. Setiap lantai terhubung dengan lorong-lorong bawah tanah sepanjang ratusan meter yang juga difungsikan sebagai jalur perlindungan dan tempat persembunyian.
Selain punya struktur yang kokoh, benteng ini juga memiliki kamar-kamar tersembunyi yang bisa menampung beberapa orang sekaligus. Di beberapa bagian, bangunannya sengaja ditimbun tanah, sehingga dari kejauhan tampak seperti bukit alami.
Seiring berjalannya waktu, benteng ini sempat mengalami kerusakan, terutama di bagian atasnya yang diduga terkena ledakan bom pada masa penjajahan Jepang. Meski demikian, sebagian besar bangunannya masih bertahan hingga kini dan menjadikannya sebagai salah satu peninggalan kolonial yang tetap terjaga di Sumedang.
Saat ini, kawasan Gunung Kunci telah menjadi bagian dari Taman Hutan Rakyat dan terbuka untuk umum sebagai destinasi wisata sejarah. Para pengunjung bisa menelusuri jejak masa lalu dengan memasuki lorong-lorong benteng, menikmati pemandangan dari puncak, atau sekadar bersantai di bawah rimbunnya pepohonan pinus dan bambu. (Ersuwa)