BANJAR | Priangan.com – Wakil Wali Kota Banjar, Supriana, meninjau gudang pengeringan padi di UPTD Balai Benih Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar. Usai menyerahkan bibit dan benih dalam Program Pekarangan Pangan Bergizi kepada kelompok wanita tani, Supriana menyempatkan diri meninjau langsung fasilitas pengeringan dan penyimpanan benih padi yang berlokasi di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman itu.
Dalam kunjungannya, Supriana menerima penjelasan dari pihak UPTD terkait kondisi bangunan yang sudah lama tidak mendapat perbaikan. Sebagian atap gudang dilaporkan mengalami kerusakan sehingga menimbulkan kebocoran ketika hujan turun.
Kepala UPTD Balai Benih, Isep Yedi, mengungkapkan, kerusakan tersebut cukup mengganggu aktivitas pengeringan padi, meskipun pelayanan kepada petani tetap berusaha dijalankan sebagaimana mestinya.
“Atapnya sudah banyak yang rusak. Saat hujan air masuk ke dalam ruangan dan lantainya jadi becek. Kadang kami harus menunggu sampai dua hari supaya kering dulu baru bisa digunakan,” ujar Isep, Rabu (15/10/2025).
Menurutnya, meski menghadapi keterbatasan, pihak UPTD tetap menyiapkan penyaluran benih bagi petani dalam waktu dekat. Ia menyebut, sekitar 7,5 ton benih padi akan segera disalurkan sebagai bagian dari program penguatan ketahanan pangan daerah.
Supriana menilai, proses pengeringan yang masih dilakukan secara tradisional merupakan pilihan sementara yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran dan kapasitas produksi.
“Hasil analisis menunjukkan biaya penggunaan alat modern belum sebanding dengan jumlah padi yang diolah, sehingga sementara ini pengeringan masih dilakukan dengan cara dijemur,” kata Supriana.
Sementara itu, Kepala DKP3 Kota Banjar, Yoyon Cuhyon, menegaskan, pihaknya telah mengajukan proposal anggaran perbaikan gudang ke pemerintah daerah untuk tahun anggaran 2026. Upaya tersebut mencakup perbaikan atap serta pembangunan pagar di area Balai Benih agar aktivitas produksi lebih aman.
“Kami sudah mengusulkan anggaran perbaikan untuk tahun depan. Sambil menunggu, pelayanan di balai benih tetap berjalan dan tidak ada kegiatan yang dihentikan,” ujar Yoyon. (Eri)
