JAKARTA | Priangan.com – Awan kelabu menggantung di atas Gedung DPRD DKI Jakarta. Gerakan Mahasiswa Hukum (GEMAH) memantik api kontroversi dengan mengungkap dugaan pemerasan yang melibatkan Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Muhammad Idris.
Politikus dari Fraksi NasDem itu disebut-sebut menggunakan kekuasaannya untuk meraup dana demi membiayai kebiasaan berjudi sabung ayam.
Menurut pernyataan tertulis GEMAH pada Rabu (21/5/2025), Idris dituding kerap menekan sejumlah kepala dinas di lingkungan Komisi D—mulai dari Bina Marga hingga Lingkungan Hidup—untuk mengalirkan “upeti”.
Tak tanggung-tanggung, anggaran dinas-dinas tersebut mencapai angka triliunan rupiah.
“Pemerasan ini dilakukan untuk kepentingan pribadi, salah satunya guna mendanai kebiasaan judi sabung ayam,” ungkap perwakilan GEMAH yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi tudingan tersebut, Muhammad Idris bereaksi keras. Ia menampik semua tuduhan dan bahkan menantang balik siapa pun yang berani menunjukkan bukti.
“Kalau memang ada buktinya saya berjudi, saya kasih Rp100 juta!,” tegas Idris saat ditemui awak media.
Tidak berhenti di situ, Idris juga menyarankan para penuduh agar melaporkannya secara resmi—bahkan, jika perlu, ke ‘malaikat’.
“Silakan lapor ke aparat, ke Badan Kehormatan, bahkan ke malaikat pun saya tunggu. Jangan pakai lama,” tantangnya dengan nada tinggi.
GEMAH sendiri mengklaim sudah melayangkan laporan resmi ke Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta pada 7 Mei 2025. Laporan itu mencakup dugaan pelanggaran etika dan unsur pidana terkait perjudian. (yna)