Daily News

Gelombang Panas Menerjang Dunia, Ingatkan Ancaman Perubahan Iklim

Suhu panas menyebabkan dampak mematikan di sejumlah negara di Asia dan Eropa | Asiaone

LONDON | Priangan.com –   Gelombang panas yang menghantam kota-kota di empat benua menjadi peringatan tentang potensi bahaya yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Suhu yang mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan dampak yang mematikan di sejumlah negara di Asia dan Eropa.

Di Arab Saudi, hampir dua juta jemaah muslim menyelesaikan ibadah haji di Makkah, namun suhu yang mencapai di atas 51 derajat Celcius telah menyebabkan kematian ratusan orang dalam perjalanan mereka.

Sumber medis dan keamanan Mesir mengungkapkan kepada Reuters pada Kamis (20/6), korban tewas akibat gelombang panas yang mematikan telah meningkat menjadi setidaknya 530 orang. Angka itu naik dari 307 yang dilaporkan pada hari sebelumnya. Selain itu, masih ada 40 orang lainnya yang dilaporkan hilang akibat kondisi cuaca ekstrem yang melanda negara ini.

Sementara negara-negara di sekitar Mediterania, termasuk Portugal, Yunani, dan Aljazair, mengalami kebakaran hutan yang meluas akibat suhu tinggi.

Di Yunani, kematian turis Amerika menjadi yang ketiga dalam seminggu ini, menambah tragedi di tengah musim liburan yang berbahaya.

Tak hanya itu, di Amerika Serikat, kota-kota di wilayah timur, seperti New York, mengalami suhu yang mendekati rekor, memaksa pembukaan pusat pendinginan darurat untuk melindungi warganya.

Kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah AS bagian timur juga memicu kekhawatiran akan risiko kebakaran hutan yang meningkat.

Di India, gelombang panas yang parah telah menyebabkan lebih dari 40.000 kasus serangan panas dan setidaknya 110 kematian terkonfirmasi sejak Maret.

New Delhi mencatat malam terpanas dalam 55 tahun terakhir, mencerminkan dampak perubahan iklim yang meningkatkan suhu malam hari secara signifikan.

Organisasi meteorologi dunia memperingatkan, ada kemungkinan besar tahun-tahun mendatang akan melampaui tahun 2023 sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat. Jika emisi gas rumah kaca tidak dikurangi secara signifikan, gelombang panas yang lebih sering dan lebih intens akan terus terjadi di seluruh dunia. (mth)

Tonton Juga :  Berapa Lama Usia Aki Mobil? Ini Penjelasannya
zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: