Gasantana Desak APH Ungkap Jaringan Tambang Emas Ilegal Cineam–Karangjaya

TASIKMALAYA | Priangan.com – Desakan untuk mengusut tuntas praktik tambang emas ilegal di Kabupaten Tasikmalaya kembali menguat. Ketua Yayasan Galunggung Sakti Nusantara Kencana (Gasantana), Hadi Permana, menegaskan bahwa aparat penegak hukum tidak boleh hanya berhenti pada penangkapan penambang kecil, sementara para pemodal dan pengendali jaringan justru luput dari jerat hukum.

Menurut Hadi, selama ini masyarakat kecil selalu dijadikan tumbal dalam penertiban tambang emas ilegal di Kecamatan Cineam dan Karangjaya.

“Penambang kecil dikorbankan, tapi tengkulak, pemodal, dan orang-orang yang menikmati uang besar dari tambang itu tidak tersentuh,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).

Hadi menyebut jaringan pelaku tambang emas ilegal di dua kecamatan tersebut “sangat besar” dan memiliki pola pengorganisasian yang rapi. Ia menegaskan bahwa penegakan hukum tidak boleh tebang pilih.

“Kasihan penambang kecil yang selalu jadi korban. Sementara otaknya, para pemain besar, aman saja,” tegasnya.

Indikasi kuat adanya jaringan besar, kata Hadi, terlihat selama proses persidangan dua penambang yang kini tengah diproses hukum. Dalam kesaksian yang terungkap di persidangan, terdapat praktik upeti berupa dua ember batu cadas yang harus disetor penambang kepada sebuah koperasi.

“Upeti itu bukti otentik bahwa ada yang menggerakkan sistemnya. Ini bukan kerja orang kecil,” ujar Hadi.

Ia bahkan menduga adanya upaya mengintervensi saksi agar tidak menyebut nama pihak tertentu dalam persidangan. “Ketika hakim mencurigai saksi diintervensi, saya meyakini itu betul terjadi, supaya aktor utamanya tidak terbongkar,” kata dia.

Gasantana meminta aparat penegak hukum turun serius membongkar seluruh mata rantai tambang emas ilegal di Cineam dan Karangjaya. Hadi memastikan pihaknya telah melaporkan jaringan tersebut ke Polda Jawa Barat.

Lihat Juga :  Yamaha Hadirkan XMax Terbaru di Thailand, Tampil Lebih Modern dan Fungsional

“Untuk siapa saja yang kami laporkan, nanti kami buka setelah ada penetapan tersangka. Yang jelas, kami tidak ingin masyarakat kecil terus jadi korban,” tegasnya. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos