GARUT | Priangan.com – Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Pertanian resmi meluncurkan program The Development of Integrated Farming System in Upland Area (UPLAND) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kentang di daerah tersebut.
Program yang dijadwalkan berjalan selama dua tahun, dari 2025 hingga 2026, ini difokuskan pada pengembangan komoditas kentang di kawasan dataran tinggi Garut, dengan target area seluas 480 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa program UPLAND bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian kentang yang lebih produktif sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
Program ini juga akan memperkenalkan akses permodalan melalui bantuan sarana produksi serta dukungan pembiayaan mikro, dan membangun kemitraan agribisnis yang mencakup seluruh rantai pasokan dari hulu hingga hilir.
“Selama dua tahun ke depan, kami menargetkan pengembangan budidaya kentang seluas 480 hektare. Selain itu, kami juga akan membangun infrastruktur pertanian, seperti jalan usaha tani sepanjang 11 kilometer serta 24 unit Irigasi Air Tanah Dalam yang diharapkan dapat mendukung kelancaran produksi,” ujar Haeruman.
Haeruman menambahkan, program ini tidak hanya fokus pada peningkatan hasil panen kentang, tetapi juga pada pengembangan kawasan sentra produksi kentang yang berdaya saing. Salah satu upaya yang direncanakan adalah pendirian Bank Tani, sebuah lembaga keuangan yang akan memfasilitasi pengelolaan usaha tani secara kolektif dan terorganisir.
“Dengan adanya program ini, kami berharap Garut dapat menjadi salah satu sentra utama produksi kentang di Jawa Barat. Kami yakin, dengan sinergi antara pemerintah, petani, dan pihak terkait lainnya, kesejahteraan petani Garut akan meningkat secara signifikan,” pungkas Haeruman.
Program UPLAND diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam memperkuat sektor pertanian di Garut, terutama komoditas kentang yang selama ini memiliki potensi besar untuk dijadikan unggulan di tingkat regional maupun nasional. (Az)