GARUT | Priangan.com – Kabupaten Garut kembali mendapat sorotan positif dari Kementerian Pertanian RI. Dalam rapat koordinasi yang digelar di Aula BPP Kecamatan Leuwigoong, Jumat (1/8/2025), Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Yudi Sastro, menyampaikan apresiasi terhadap capaian luas tambah tanam (LTT) padi dan jagung di wilayah tersebut.
“Target nasional kita 10 ribu hektare, dan Garut sudah hampir menyentuh angka 9 ribu. Ini pencapaian luar biasa,” ujar Yudi, yang hadir langsung memimpin rakor tersebut.
Dalam kesempatan itu, Yudi menyebut bahwa Garut masuk dalam zona hijau capaian luas tanam. Kendati demikian, tantangan di lapangan tidak ringan. Salah satunya adalah ketersediaan air yang semakin menipis karena musim kemarau sudah melanda beberapa wilayah sentra produksi.
“Kami sudah memetakan irigasi mana yang perlu normalisasi dan mana yang harus direhabilitasi. Soal air ini, harus diselesaikan secara sistematis karena menjadi penentu keberhasilan tanam,” tegas Yudi.
Ia menambahkan, kunjungannya ke Garut bagian dari misi Kementerian Pertanian untuk memastikan ketahanan pangan nasional tetap terjaga lewat optimalisasi musim tanam kedua. Selain itu, sinergi pusat-daerah menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan iklim dan infrastruktur pertanian.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menyampaikan bahwa peningkatan produksi beras di wilayahnya sudah terlihat signifikan.
“Produksi gabah meningkat sekitar 14 persen. Ini hasil dari kerja bersama, termasuk lewat dukungan pemerintah dalam perbaikan irigasi, baik melalui pompa, pipanisasi, maupun jaringan teknis lainnya,” kata Haeruman.
Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari perhatian pemerintah pusat, terutama dalam hal stabilisasi harga dan dukungan sarana produksi. Ia berharap rakor tersebut menjadi titik tolak peningkatan strategi tanam berkelanjutan di masa mendatang.
“Harapan kami, sinergi ini terus berlanjut agar Garut bisa menjadi penyangga ketahanan pangan nasional,” pungkasnya. (yna)