GARUT | Priangan.com – Seorang warga Kabupaten Garut babak belur diduga akibat dianiaya oleh 9 orang terduga pelaku pada tanggal 03 Juli 2025 di Pasar Induk Caringin, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat.
Akibat penganiayaan tersebut, kini Hasbi (34) masih belum bisa beraktifitas seperti sediakala, padahal Hasbi memiliki tanggungan keluarga seorang istri dan 2 orang anak yang masih kecil kecil.
Saepulloh, SH (47) selaku pihak keluarga korban merunutkan kronologis peristiwa pengeroyokan Hasbi oleh 9 orang terduga pelaku.
“Berawal dari adanya video pidato seorang tokoh yang viral di media sosial menyoroti Gubernur Jawa Barat, sehingga Hasbi mengomentari postingan video tersebut. Tiba-tiba setelah komenan itu ramai di medsosnya Hasbi, dan juga ke WA nya Hasbi ada yang minta ketemuan, nanya alamat. Setelah itu ketemulah di Pasar Induk Caringin dan terjadi pengeroyokan,” tutur Saepulloh, di kantor Pengacara Evan, Jalan Wartawan, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Kamis (24/07/2025)
Ia menambahkan, mulanya korban hanya bertemu dengan seorang terduga pelaku yang awalnya minta ketemuan sambil ngopi lewat pesan wats app. Di tempat kejadian perkara korban pun sempat foto Selfi dengan yang bersangkutan. Namun kemudian datang 8 terduga pelaku lainnya yang langsung menganiaya korban hingga tak berdaya dengan luka-luka di sekitar wajah dan kepala.
Selanjutnya pihak keluarga didampingi Kuasa Hukum Evan Saepul Rohman melaporkan peristiwa pengeroyokan terhadap Hasbi yang berprofesi sebagai tukang kuli panggul di Pasar Induk Caringin itu ke Polrestabes Bandung disertai bukti visum dari RS. Hasan Sadikin Bandung dan foto korban pasca penganiayaan pada 09 Juli 2025 lalu
Kuasa Hukum keluarga, Evan Saepul Rohman, membenarkan, bahwa pihaknya telah melakukan pelaporan kasus pidana tersebut ke Polrestabes Bandung.
” Kami telah melengkapi laporan yang telah disampaikan pihak keluarga, yang juga advokat (Saepulloh). Pelaporan di Polrestabes Bandung disertai bukti bukti hasil visum, foto korban yang memperlihatkan luka cukup parah. Kami minta pihak kepolisian serius menanggapi perkara ini. Dalam hal ini kami khawatir masih terjadi korban korban lainnya,” ujar Evan
Ia menambahkan, pihaknya juga menerima laporan dari korban lainnya dari komenan video viral seorang tokoh yang menyinggung tokoh birokrasi di Jabar itu. Namun katanya belum ditindaklanjuti, karena ingin menyelesaikan perkara Hasbi terlebih dahulu. (Az).