Historia

Gandum dan Barley, Media yang Digunakan Bangsa Mesir Kuno untuk Cek Kehamilan

Kolase foto Gandum dan Barley | Istimewa

MESIR | Priangan.com – Di zaman modern seperti sekarang, orang-orang bisa dengan mudah mengecek kehamilan, misalnya dengan menggunakan media test pack. Dalam hitungan menit, hasilnya dapat diketahui dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Namun, jauh sebelum teknologi ini ditemukan, masyarakat kuno mengandalkan cara-cara tradisional yang tak kalah menarik. Meski terkesan sederhana, cara-cara yang mereka gunakan terbilang ampuh dan punya akurasi yang bagus. Salah satunya bangsa Mesir Kuno, kala itu, untuk mengecek kehamilan seorang wanita, mereka biasa memanfaatkan biji gandum dan barley.

Ya, teknik ini sudah dikenal sejak tahun 1350 SM dan bertahan selama ribuan tahun. Bangsa Mesir Kuno percaya, kalau biji-bijian seperti gandum dan barley dapat mendeteksi kehamilan sekaligus memprediksi jenis kelamin bayi yang dikandung.

Untuk prosesnya sendiri biasanya menggunakan air seni wanita. Air tersebut kemudian disiramkan ke biji-bijian tersebut selama beberapa hari. Jika tidak ada tunas yang tumbuh, maka wanita itu dianggap sedang tidak hamil. Sebaliknya, kalau biji bertunas, mereka percaya bahwa si wanita sedang hamil.

Sementara itu, untuk mengecek jenis kelamin dalam kandungan, biasanya orang-orang Mesir Kuno mendeteksinya lewat biji yang bertunas. Kalau setelah disiram air seni biji yang bertunas adalah biji gandum, maka mereka percaya wanita tersebut tengah mengandung anak perempuan. Sebaliknya, jika yang bertunas adalah biji barley, maka wanita itu tengah mengandung anak laki-laki.

Meski terdengar seperti takhayul, cara ini sudah dibuktikan lewat penelitian modern. Tepat pada tahun 1963, sebuah penelitian mengungkap bahwa air seni wanita hamil mengandung hormon yang dapat merangsang pertumbuhan biji-bijian, termasuk biji gandum dan barley. Biji yang disiram air seni wanita hamil, memiliki peluang bertunas hingga 70 persen lebih besar dibandingkan yang disiram dengan air seni biasa.

Tonton Juga :  Kabuyutan Galunggung #8

Meski begitu, hubungan antara jenis kelamin bayi dan jenis biji yang bertunas masih belum bisa dibuktikan oleh para ilmuwan. (ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: