ROMA | Priangan.com – Di dunia kedokteran, nama Galen dari Pergamon (129-216 M) tetap bersinar terang sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh setelah Hipokrates. Dikenal sebagai bapak farmakologi, kontribusi Galen pada dunia medis bukan hanya sebatas teori, tetapi juga eksperimen-eksperimen yang memajukan pemahaman tentang tubuh manusia, penyakit, dan cara penyembuhannya. Karyanya menjadi landasan bagi ilmu kedokteran selama lebih dari seribu tahun, bahkan hingga abad ke-17.
Galen lahir di Pergamon, sebuah kota di Anatolia yang pada masa itu adalah bagian dari dunia Yunani. Ayahnya, Nicon, seorang arsitek kaya, awalnya merencanakan agar putranya mempelajari filsafat atau politik, dua bidang yang umumnya dijalani oleh kalangan elit.
Namun, sebuah mimpi yang dialami Nicon mengubah jalannya hidup Galen—dalam mimpi itu, dewa penyembuh Asclepius memerintahkan agar Galen mempelajari kedokteran. Galen yang masih remaja kemudian mengalihkan perhatian dari filsafat menuju ilmu kedokteran, belajar di pusat-pusat medis di Pergamon dan di bawah bimbingan para ahli terkenal.
Pada usia 19 tahun, setelah ayahnya meninggal, Galen menjadi mandiri dan melanjutkan pendidikannya di Smyrna, Korintus, dan Alexandria. Pada tahun 157 M, ia kembali ke Pergamon sebagai dokter gladiator, memperoleh pengalaman berharga dalam mengobati trauma dan cedera yang sering dialami oleh para petarung ini.
Pada tahun 161 M, Galen menuju Roma, tempat ia akan mengukir namanya sebagai dokter terkenal. Di kota ini, ia mengobati banyak pasien, termasuk para gladiator dan bahkan kaisar Marcus Aurelius beserta putranya, Commodus, saat wabah melanda. Sebagai dokter istana, Galen mengembangkan teknik medis baru dan melatih banyak murid yang kemudian meneruskan ajarannya.
Namun, ketertarikan Galen pada anatomi manusia mengarahkannya pada eksperimen dengan hewan, karena pada masa itu pembedahan manusia dianggap tabu. Ia melakukan diseksi pada berbagai hewan, seperti kera Barbary dan babi, untuk memahami struktur tubuh manusia. Meskipun perbandingan ini sering kali tidak sempurna, banyak penemuan yang terbukti akurat, termasuk penggambaran struktur saraf, otak, dan organ tubuh lainnya.
Galen adalah pionir dalam berbagai bidang ilmu kedokteran. Ia adalah orang pertama yang mencoba mengklasifikasikan penyakit berdasarkan anatomi dan gejala. Dalam bidang neurologi, Galen adalah orang yang pertama kali membedakan tujuh pasang saraf kranial dan menggambarkan fungsi saraf, otak, dan sumsum tulang belakang. Ia juga mengamati perbedaan antara arteri dan vena serta menggambarkan katup jantung dengan rinci.
Salah satu sumbangan besar Galen adalah teorinya tentang sistem tubuh manusia yang terdiri dari tiga bagian yang saling terkait: otak dan saraf yang mengatur sensasi dan pikiran, jantung dan arteri yang bertanggung jawab atas energi kehidupan, serta hati dan vena yang mendukung nutrisi dan pertumbuhan tubuh. Meskipun beberapa teorinya, seperti pembentukan darah di hati, kemudian terbukti keliru, karya Galen tetap menjadi fondasi penting dalam pemahaman medis untuk waktu yang sangat lama.
Galen adalah salah satu penulis yang paling produktif dalam sejarah medis. Ia diperkirakan menulis sekitar 500 risalah, meskipun hanya sebagian kecil yang bertahan hingga kini. Manuskripnya, yang meliputi berbagai topik dari anatomi hingga psikologi, terus memengaruhi dunia medis hingga abad pertengahan.
Ketika dunia Barat mulai beralih ke zaman pertengahan, karya-karya Galen dilestarikan oleh para sarjana Bizantium dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Para sarjana Arab, termasuk Avicenna dan Al-Razi, menganggap Galen sebagai otoritas utama dalam kedokteran dan banyak mengembangkan teori-teorinya lebih lanjut.
Galen juga menyentuh bidang psikologi, menulis tentang bagaimana cara menangani masalah psikologis dan memberikan nasihat bagi orang yang menderita gangguan mental. Meskipun pendekatannya belum terstruktur seperti psikoterapi modern, ini menunjukkan bahwa Galen sudah mulai memikirkan cara-cara untuk mengatasi penderitaan mental, yang kelak menjadi salah satu aspek penting dalam kedokteran.
Galen dari Pergamon adalah sosok yang karya dan pemikirannya mengubah dunia kedokteran. Meski banyak teorinya yang kemudian dibantah, pengaruhnya tetap besar. Galen mendirikan dasar yang kuat dalam ilmu kedokteran, terutama dalam bidang anatomi, fisiologi, dan psikologi, yang bertahan hingga berabad-abad kemudian. Melalui eksperimen yang berani dan karya tulisnya yang luar biasa, Galen mengukir namanya sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah kedokteran. (mth)