TASIKMALAYA | Priangan.com – Harapan Kota Tasikmalaya untuk meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) 2025 kandas. Dalam evaluasi nasional, kota ini dinilai belum memenuhi sejumlah indikator penting, salah satunya ketiadaan Peraturan Daerah (Perda) KLA yang menjadi syarat utama penilaian.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, mengakui kegagalan tersebut menjadi bahan introspeksi serius bagi pemerintah daerah.
Ia menegaskan, tahun depan Pemkot akan kembali mengajukan diri sebagai kandidat KLA dengan melakukan perbaikan di berbagai sektor.
“InsyaAllah ke depan kita bisa wujudkan Kota Tasikmalaya sebagai Kota Layak Anak. Hasil evaluasi sudah kita terima, dan itu akan menjadi acuan untuk memperbaiki kekurangan,” kata Viman, Senin (25/8/2025).
Meski gagal menyandang predikat KLA, Viman memastikan perjuangan tidak berhenti. Saat ini, Pemkot Tasikmalaya sedang berproses untuk meraih penghargaan Kota Sehat, yang penilaiannya juga melibatkan partisipasi lintas sektor.
“Memang untuk KLA belum berhasil, tapi untuk Kota Sehat kita sudah masuk proses penilaian. Mudah-mudahan bisa tercapai,” tambahnya.
Bagi Pemkot, predikat KLA dan Kota Sehat bukan sekadar label. Keduanya dianggap penting karena mencerminkan kualitas tata kelola, pelayanan publik, serta keberpihakan pemerintah terhadap hak-hak anak dan kesehatan masyarakat.
Dengan komitmen tersebut, Viman berharap Kota Tasikmalaya bisa terus berbenah, sekaligus menepis anggapan bahwa kegagalan tahun ini mencerminkan lemahnya perhatian pemerintah terhadap anak-anak.
“Justru ini menjadi pemacu bagi kita untuk bekerja lebih keras lagi,” ujarnya. (yna)