Historia

Fuhrerbunker, Tempat Terakhir Adolf Hitler Sebelum Bunuh Diri

Wisatawan berjalan di tengah reruntuhan tempat perlindungan serangan udara Hitler. | independent.co.uk

BERLIN | Priangan.com – Ini adalah Fuhrerbunker, sebuah bunker yang menjadi tempat terakhir bagi Adolf Hitler sebelum ia bunuh diri. Terletak di bawah taman Kanselir Reich Baru di Berlin, bunker ini menjadi saksi bisu kehancuran Nazi Jerman di penghujung Perang Dunia II.

Pada 16 Januari 1945, Hitler pindah ke Fuhrerbunker untuk mengoordinasikan pertahanan terakhir Jerman melawan serangan Tentara Merah Soviet. Selama tiga bulan berada di bunker ini, Hitler hidup terisolasi. Tercatat, kala itu ia hanya ditemani oleh sejumlah staf dekatnya serta beberapa tokoh Nazi.

Di bunker ini juga, Hitler menikahi Eva Braun, wanita yang sudah menjalin hubungan dekat dengan Hitler sejak lama. Sayang, pernikahan mereka berdua hanya terjadi sehari sebelum keduanya memutuskan untuk bunuh diri. Ya, pernikahan itu dilangsungkan pada tanggal 29 April 1945.

Selain menikahi Eva, sehari sebelum kematiannya, Hitler juga sempat membacakan wasiat politik terakhirnya. Lalu pada 30 April 1945, mereka berdua akhirnya ditemukan tewas di ruang belajar pribadi Hitler. Jenazah Hitler maupun Eva kemudian dikremasi di taman Kanselir Reich. Itu sesuai dengan permintaan Hitler yang tak ingin tubuhnya dipermalukan.

Berbicara lebih dalam soal Fuhrerbunker, bunker ini adalah bagian dari kompleks bawah tanah yang dirancang untuk bertahan dari serangan udara. Dibangun oleh perusahaan Hochtief antara 1936 dan 1944, kompleks ini terdiri dari dua bagian, yakni Vorbunker dan Fuhrerbunker. Dengan beton tebal sebagai pelindung, kedua bunker ini memiliki sistem pasokan listrik dan air masing-masing.

Setelah perang berakhir, Fuhrerbunker dan sebagian besar bangunan Kanselir Reich dihancurkan oleh Tentara Merah Soviet. Pada tahun-tahun berikutnya, lokasi bunker ini semakin rusak lantaran adanya pembangunan di Berlin Timur. Kini, hanya ada sebuah plakat kecil di lokasi bekas bunker tersebut yang menjadi pengingat terhadap sang diktator itu. (ersuwa)

Tonton Juga :  Kuda Renggong, Kebanggaan Budaya Lokal yang Terancam Punah
zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: