FKRD Karyasari Tekan Pernikahan Anak Lewat Aksi Nyata Remaja

GARUT | Priangan.com – Remaja Desa Karyasari, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, tak tinggal diam melihat berbagai persoalan sosial yang mengintai generasi mereka. Melalui wadah Forum Komunikasi Remaja Desa (FKRD), mereka aktif menekan angka pernikahan anak, kekerasan dalam rumah tangga, sunat perempuan, hingga stunting, lewat edukasi kreatif berbasis komunitas.

Puncaknya, Minggu pagi (20/7/2025), FKRD menggelar “Gelar Karya” di halaman kantor desa. Acara ini menampilkan berbagai ekspresi seni dan budaya anak-anak serta remaja sebagai bentuk kampanye terbuka atas isu-isu yang selama ini dianggap tabu.

Ketua FKRD, Muhammad Restu, menyebut acara ini bukan sekadar panggung hiburan. Menurutnya, seni menjadi cara efektif untuk menyampaikan pesan serius kepada sesama remaja.

“Isu pernikahan anak, kekerasan gender, bahkan sunat perempuan seringkali tidak dibahas di sekolah atau di rumah. Lewat acara ini, kita ingin anak-anak tahu, bahwa masa depan mereka bisa rusak kalau tidak memahami risikonya sejak dini,” ujarnya.

Restu mengungkapkan, FKRD Karyasari dibentuk tahun 2021 dengan dukungan Yayasan Semak. Sejak saat itu, banyak remaja yang tadinya tidak terarah, kini aktif mengikuti kegiatan edukatif dan positif. Bahkan, kantor desa kini menjadi tempat favorit berkumpul bagi anak muda di Karyasari.

“Sekarang banyak yang lebih betah di desa. Mereka ikut diskusi, latihan seni, atau sekadar ngobrol soal kehidupan. Kita arahkan supaya paham batasan pergaulan dan risiko pernikahan dini,” tambahnya.

Dampaknya mulai terasa. Kasus pernikahan anak yang sebelumnya ada, kini nyaris tak terdengar lagi. Apalagi, Kepala Desa Karyasari telah menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) tentang larangan pernikahan anak.

“Alhamdulillah, setelah Perdes keluar dan sosialisasi dari kami, kasusnya bisa ditekan. Mudah-mudahan ini bertahan dan semakin menurun,” kata Restu.

Lihat Juga :  Tingkatkan Ekonomi Lokal, Pemkab Garut Resmikan Program Desa Wisata dan BUMDes Hebat

Kepala Desa Karyasari, Gaya Mulyana, mengapresiasi inisiatif anak muda di desanya. Ia mengakui, kehadiran FKRD sangat membantu pemerintah desa dalam menyampaikan edukasi kepada masyarakat secara lebih ringan dan diterima.

Lihat Juga :  Longsor di Kampung Desa Kudadepa, Satu Orang Tewas

“FKRD ini bukan hanya bicara soal anak muda. Mereka juga bergerak dalam edukasi pencegahan stunting, KDRT, dan isu kesehatan reproduksi. Ini membantu program desa,” katanya.

Ia berharap kegiatan FKRD ke depan makin inovatif dan menjangkau lebih banyak warga. “Saya bangga. Anak muda Karyasari bukan hanya kreatif, tapi juga peduli lingkungan dan masa depan desanya sendiri,” ujarnya.

Acara Gelar Karya hari itu dihadiri ratusan warga, termasuk anak-anak usia PAUD hingga remaja. Mereka menyajikan pertunjukan angklung, tari tradisional, musik akustik, hingga drama yang mengangkat tema pernikahan dini dan kekerasan di rumah. (Az)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos