Daily News

Erick Thohir Respons Kritik DPR Terkait Naturalisasi: Pemain Timnas Sah dan Sesuai Aturan FIFA

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir | Detik.com

JAKARTA | Priangan.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan klarifikasi terkait kritik yang dilontarkan anggota Komisi X DPR RI, Nuroji, mengenai kebijakan naturalisasi pemain di Timnas Indonesia. Kritik tersebut mencuat dalam rapat kerja Komisi X DPR yang membahas proses naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders pada Selasa (17/9).

Dalam rapat tersebut, Nuroji mengungkapkan pandangannya terkait semakin banyaknya pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas. Meskipun ia mengapresiasi kemajuan yang dicapai oleh tim nasional, Nuroji menyatakan bahwa rasa bangganya berkurang karena dominasi pemain naturalisasi.

Ia pun meminta PSSI untuk tidak hanya mengandalkan naturalisasi dan tetap memprioritaskan pengembangan pemain lokal agar dapat membangun tim yang kuat dari akar rumput.

“Ke depan harus punya strategi lain ya, saya jujur saja tidak terlalu bangga dan tidak euforia dengan kemenangan-kemenangan PSSI. Karena yang main bukan akamsi, anak kampung sendiri,” ujar Nuroji dalam rapat tersebut.

Menanggapi hal ini, Erick Thohir menegaskan bahwa naturalisasi pemain merupakan hal yang lumrah di era sepak bola modern, apalagi hal tersebut sesuai dengan peraturan FIFA.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di Kantor Kementerian Hukum dan HAM pada Kamis (19/9), Erick menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan strategi yang diterapkan oleh banyak negara di dunia.

“Sepakbola itu merupakan event global dan semua terbuka menurut aturan FIFA. Yaitu pemain naturalisasi yang bermain di liganya selama 5 tahun atau yang punya darah bapak, ibu, kakek, nenek,” ujar Erick.

Erick juga menjelaskan bahwa PSSI tetap memiliki komitmen untuk mengembangkan talenta lokal, baik dari dalam maupun luar negeri, yang memiliki darah keturunan Indonesia.

Menurutnya, naturalisasi dilakukan dengan sangat selektif dan tetap mematuhi aturan FIFA, yang membatasi proses naturalisasi hanya bagi pemain yang memiliki hubungan darah atau telah bermain di liga dalam negeri selama minimal lima tahun.

Tonton Juga :  Pemerintah Berencana Kerek Pemasukan Negara Lewat Pajak Judi Online

“Nah kebetulan saya dan Pak Menteri komitmennya sama. Kami ingin memfokuskan semua talenta terbaik bangsa Indonesia yang ada di luar negeri untuk memperkuat tim nasional. Yaitu pilihannya yang mempunyai darah Indonesia,” lanjut Erick.

Erick menegaskan yang terpenting adalah bagaimana Timnas Indonesia bisa bersaing di level internasional dan meraih prestasi yang membanggakan. Kebijakan naturalisasi, menurut Erick, merupakan salah satu langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut tanpa melupakan pentingnya pembinaan pemain lokal yang tetap menjadi prioritas jangka panjang. (mth)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: