TASIKMALAYA | Priangan.com – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Tasikmalaya sejak Selasa malam (20/5/2025) hingga Rabu pagi (21/5/2025) memicu meluapnya dua sungai besar, yaitu Sungai Citanduy dan Cikidang. Akibatnya, banjir merendam ratusan rumah warga di empat kampung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik.
Air mulai memasuki permukiman sekitar pukul 02.30 WIB. Ketinggian air bervariasi antara 50 sentimeter hingga 2 meter, tergantung kontur wilayah. Kampung Bojongsoban, Hegarsari, Mekarsari, dan Cicalung menjadi daerah yang terdampak paling parah.
Menurut Kepala Desa Tanjungsari, Amas, banjir ini dipicu oleh luapan air sungai yang tidak mampu menampung debit hujan dalam waktu singkat. “Di beberapa titik, daratannya memang rendah sehingga cepat tergenang,” ujarnya, Rabu (21/5/2025).
Ia merinci jumlah warga terdampak di masing-masing kampung: Hegarsari dihuni oleh 320 kepala keluarga (KK) dengan 270 rumah, Mekarsari 162 KK dengan 118 rumah, Bojongsoban 599 KK dengan 486 rumah, dan Cicalung 50 KK dengan 32 rumah.
Sebagian warga telah dievakuasi, terutama yang sakit atau lansia. Namun banyak lainnya memilih bertahan di rumah sembari menunggu perkembangan situasi. Proses pendataan korban dan kerugian masih terus dilakukan oleh aparat desa dan relawan kebencanaan.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut. Namun, ia menyebutkan bahwa akses menuju Desa Tanjungsari sempat terputus karena genangan air menutupi jalan utama.
Tak hanya banjir, hujan deras juga memicu bencana tanah longsor di Kecamatan Sukahening. Sebuah tebing setinggi 10 meter longsor dan menutup jalur penghubung antara Desa Banyurasa dan Banyuresmi. Tujuh rumah terdampak longsoran, tiga di antaranya mengalami kerusakan sedang.
“Evakuasi material longsor masih dilakukan oleh tim gabungan agar akses jalan segera dibuka kembali,” ujar Nuraedidin.
Pemerintah daerah dan relawan terus bersiaga, mengingat hujan masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, terutama di wilayah rawan genangan dan lereng perbukitan. (yna)
