JAKARTA | Priangan.com – Gigi yang putih dan bersih tentu saja jadi impian banyak orang. Tak sedikit dari mereka yang bahkan rela mengeluarkan biaya besar untuk perawatan demi mendapatkan gigi yang tampak sempurna. Namun, di masa lalu, orang-orang memiliki cara yang jauh berbeda dan mungkin terdengar aneh jika dibandingkan dengan cara yang lazin dilakukan saat ini.
Di zaman Romawi Kuno, sekitar abad pertama sebelum Masehi hingga abad kelima Masehi, masyarakat percaya kalau urine dapat digunakan sebagai obat kumur yang efektif untuk memutihkan gigi. Keyakinan ini muncul karena kandungan urea dalam urine yang dapat terurai menjadi amonia, sebuah senyawa yang dikenal memiliki sifat pembersih. Praktik ini bahkan disebut dalam berbagai catatan sejarah dan sastra dari masa itu.
Konon, tak sedikit orang Romawi Kuno yang sengaja mengumpulkan urine dalam sebuah wadah. Urine yang telah tersimpan lama maka akan mengalami proses fermentasi alami dan menghasilkan amonia yang diyakini mampu membersihkan noda dan memutihkan gigi. Tak hanya digunakan sebagai pembersih gigi, urine juga dipakai dalam pencucian pakaian juga sebagai metode pengobatan tradisional.
Sejarawan Yunani seperti Diodoros Sikeliotes dan Strabo mencatat kalau praktik ini juga dilakukan oleh beberapa masyarakat lain di Eropa Kuno.
Selain untuk kebersihan pribadi, urine juga dimanfaatkan dalam berbagai bidang lain. Di industri tekstil Romawi, urine digunakan untuk memutihkan kain wol dan linen. Para pekerja pencuci pakaian biasa mencampurkan urine dengan air untuk menghilangkan kotoran dan mencerahkan warna kain. Dalam konteks yang lebih luas, urine bahkan pernah digunakan sebagai bahan pembuatan bubuk mesiu karena kandungan nitrogen alaminya yang dapat diolah menjadi kalium nitrat.
Meski terdengar tidak lazim bagi masyarakat modern, hasil penelitian telah membuktikan bahwa urea dalam urine memang memiliki sifat pembersih yang efektif. Namun, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan urine sebagai produk kebersihan gigi maupun pencuci pakaian telah lama ditinggalkan dan digantikan oleh bahan kimia yang lebih higienis dan nyaman digunakan. (Ersuwa)