TASIKMALAYA | Priangan.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya selama ini terus bergerak aktif guna menurunkan angka prevalensi stunting di daerah. Berbagai cara dan upaya pun telah dilakukan. Salah satunya lewat optimalisasi Pemberian Makanan untuk Bayi dan Anak (PMBA). Lewat progam ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya rajin melakukan kegiatan sosialisasi terhadap ibu hamil dan menyusui. Mereka dibina dan diberikan edukasi terkait pencegahan stunting baik saat masa kehamilan maupun menyusui.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Cigalontang, pada Rabu, 8 Mei 2024 lalu. Sejumlah ibu hamil dan menyusi diberikan wawasan serta edukasi untuk mencegah stunting pada anak-anaknya. Dalam optimalisasi PMBA, ada sejumlah hal yang ditekankan, salah satunya adalah memakan makanan yang kaya akan gizi dan vitamin yang seimbang pada saat masa kehamilan.
Hal ini penting untuk dilakukan agar nutrisi yang diserap oleh bayi dalam kandungan jauh lebih optimal. Selain itu, pemberian ASI ekslusif juga dinilai sangat penting untuk diberikan pada saat bayi berusia 0 sampai 6 bulan. Itu karena ASI memiliki banyak sekali kandungan yang mendukung tumbuh kembang fisik maupun otak bayi. AA dan DHA, misalnya. Kandungan yang dimiliki oleh ASI ini dinilai sangat baik untuk perkembangan otak bayi.
Di sisi lain, ASI juga mengandung antibodi yang sangat bagus untuk daya tahan tubuh bayi. Dengan kandungan antibodi ini, metabolisme tubuh bayi akan jauh lebih baik sehingga bayi tidak akan mudah terserang penyakit dan virus. Dalam optimalisasi PMBA, para ibu hamil juga diberikan wawasan terkait cara menyajikan makanan yang baik untuk balita.
Mereka disarankan memilih makanan sehat seperti sayuran dan buah-buahan yang kaya akan nutrisi sehingga bisa mencegah terjadinya stunting. Selain melalui optimalisasi edukasi PMBA, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya juga sudah melakukan berbagai inovasi lain untuk menurunkan angka prevalensi stunting di daerah dengan cara menyasar para remaja. Tak jarang, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya menyelenggarakan kegiatan sosiasasi pentingnya gizi seimbang terhadap anak-anak berusia remaja.
Dengan harapan, para remaja tersebut bisa menjadi remaja yang sadar akan pentingnya gizi seimbang, sehingga, kelak jika mereka sudah menikah, mereka bisa mengaplikasikannya dengan baik. Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Tasikmalaya bisa terus ditekan hingga tak ada lagi kasus stunting baru atau zero new stunting. (wrd)