Dugaan Bullying di SDN 6 Singaparna, Kepala Sekolah Jadi Sorotan

TASIKMALAYA| Priangan.com – Dugaan kasus bullying kembali mencuat di lingkungan pendidikan. Seorang siswa SDN 6 Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, diduga menjadi korban kemarahan kepala sekolah pada Selasa (11/11/2025). Peristiwa ini menimbulkan keresahan di kalangan guru dan orang tua.

Insiden terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, sesaat setelah jam pulang sekolah. Siswa yang biasanya dijemput ojek sekolah terlihat bermain bola bersama temannya. Tak lama kemudian terdengar suara kaca pecah dan perbincangan soal uang. Kepala sekolah disebut langsung meluapkan amarahnya kepada siswa tersebut.

“Saya lihat anak itu menangis. Saya berusaha menenangkan, tapi malah diminta menjauh oleh kepala sekolah,” ungkap Imas, salah satu guru yang menyaksikan kejadian, Rabu (19/11/2025).

Pasca-insiden, siswa tersebut tidak masuk sekolah selama beberapa hari. Orang tuanya menyebut anaknya pulang dalam kondisi lemas, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan guru maupun teman sekelas.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, menilai kasus ini harus ditangani serius. Ia menegaskan bahwa praktik bullying tidak hanya terjadi antar siswa, tetapi juga bisa dilakukan oleh orang dewasa di lingkungan sekolah.

“Bullying adalah tindakan merendahkan yang dilakukan berulang. Dunia pendidikan seharusnya menjadi ruang aman, bukan tempat anak merasa tertekan,” ujar Ato.

Ia menambahkan, komunikasi antara guru dan orang tua serta pola asuh yang tepat menjadi kunci pencegahan. “Korban maupun pelaku bisa sama-sama terjebak pola asuh yang salah. Karena itu koordinasi mutlak diperlukan,” tegasnya.

Kasus di SDN 6 Singaparna menambah daftar panjang fenomena bullying di sekolah. KPAID berharap pihak sekolah segera melakukan evaluasi internal agar kejadian serupa tidak terulang. (yd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos