Historia

Dua Serdadu Belanda ini Malah Berkhianat, Mereka Bantu Indonesia Raih Kemerdekaan

Sosok Harry dan Freddy bersama rekan-rekan mereka | Foto: SS Indische Courant

JAKARTA | Priangan.com – Sosok Harry Hulskar dan Freddy Weerenstijn mungkin terdengar asing bagi warga negara Indonesia. Tapi tidak demikian dengan warga Belanda. Kedua tokoh itu terkenal dan dicap sebagai pengkhianat. Bukan tanpa alasan, Harry dan Freddy adalah dua pemuda yang melawan bangsanya sendiri demi membantu kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada tahun 1944, mereka mulanya berada di kamp tawanan Jerman-Nazi, nasib mereka nyaris tak menentu di tengah pendudukan Jerman di Eropa Barat.   Meski begitu, sebuah bombardir artileri Prancis berhasil mengubah nasibnya. Kejadian itu memberikan kesempatan bagi Harry dan Freddy untuk melarikan diri dan kembali ke Amsterdam.

Di tanah Belanda, mereka kembali ke medan perang. Keduanya direkrut oleh militer lalu dikirim untuk melawan Jepang. Takdir kemudian membawa mereka berdua ke Indonesia pada akhir 1946. Harry dan Freddy diutus untuk membantu Belanda kembali menguasai tanah air yang baru saja memproklamasikan kemerdekaannya. Setibanya di Indonesia, mereka kemudian berlabuh di Surabaya.

Siapa sangka, alih-alih membantu negaranya untuk kembali menduduki Indonesia, Harry dan Freddy justru bersimpati terhadap perjuangan rakyat Indonesia yang tengah mati-matian mempertahankan kemerdekaannya. Rasa simpati itu mereka tunjukan dengan cara mengorganisir sekelompok tentara Belanda lainnya untuk menyelundupkan obat-obatan, suku cadang radio, dan sepeda motor yang diambil dari militer Belanda. Barang-barang itu kemudian diserahkan kepada TNI.

Aksi ini tentu saja dianggap sebagai aksi pengkhianatan oleh kolonial. Mereka pun akhirnya ditangkap bersama 78 prajurit lainnya pada Mei 1947. Meski begitu, empat hari berikutnya, baik Harry maupun Freddy akhirnya bisa bebas berkat bantuan rekan-rekan TNI. Kedua mantan prajurit Belanda itu pun kemudian secara resmi bergabung dengan TNI. Harry dianugerahi pangkat letnan dua, sementara Freddy sebagai letnan satu. Di saat yang bersamaan, keduanya pun mengganti nama mereka dengan mengadopsi nama Indonesia, Harry menjadi Darmawan, sedangkan Hadidimulyo untuk Freddy.

Tonton Juga :  Sejarah Colosseum, Bukti Kekaisaran Romawi Dari Gladiator ke Warisan Dunia

Setelah resmi bergabung dengan TNI, ada banyak kontribusi yang mereka berikan untuk Indonesia. Dalam pertempuran melawan Belanda di Jawa Barat, misalnya, mereka berhasil menyusup ke dalam konvoi musuh. Keduanya memberikan informasi palsu dan berujung pada penyergapan oleh pasukan TNI.

Selain itu, saat perang pecah dengan Belanda di Yogyakarta pada Desember 1948 silam, Harry dan Freddy juga turut berkontribusi. Ia kala itu menyamar di sebuah hotel yang dijadikan tempat penginapan Intelijen Belanda. Itu dilakukan untuk membantu TNI mendapatkan berbagai informasi yang bermanfaat selama peperangan berlangsung.

Seiring berjalannya waktu, nama Harry Hulskar dan Freddy Weerenstijn kian tenar. Itu membuat media-media belanda mulai mengeluarkan berita-berita negatif tentang mereka berdua. Sosok Harry dan Freddy dianggap sebagai pengkhianat lantaran telah membantu Indonesia. Meski begitu, semangat serta perjuangan Harry dan Freddy tidak terpengaruh, keduanya tetap membantu Indonesia hingga meraih kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. (ldy)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: