Dua Dekade Tragedi 9/11, Dampak Kesehatan Masih Membayangi Ribuan Korban

WASHINGTON, D.C | Priangan.com – Serangan teror 11 September 2001 menjadi salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Amerika Serikat. Pada hari itu, 19 orang yang diduga anggota al-Qaeda membajak empat pesawat komersial. Dua di antaranya diarahkan ke menara kembar World Trade Center (WTC) di New York, satu menabrak Pentagon, sementara satu lagi jatuh di Pennsylvania.

Jumlah korban langsung akibat kejadian ini mencapai 3.000 jiwa. Di WTC dan sekitarnya tercatat ada 2.606 orang yang meninggal, termasuk 343 anggota pemadam kebakaran, 60 petugas polisi, dan 8 tenaga medis. Di Pentagon, tercatat ada 125 orang yang tewas, sementara 265 korban lainnya adalah penumpang, awak, dan pembajak di empat pesawat tersebut.

Runtuhnya menara membuat sebagian besar korban di atas zona tumbukan tidak sempat menyelamatkan diri, dengan sekitar 1.356 korban di North Tower dan 618 korban di South Tower.

Dua dekade lebih berlalu, dampak kesehatan akibat paparan debu dan racun di Ground Zero masih terus dirasakan. Program kesehatan World Trade Center Health Program melaporkan hingga Maret 2021 lebih dari 80.000 responder terdaftar, dengan sekitar 16.000 di antaranya dari FDNY.

Lebih dari 70 persen personel FDNY tersebut didiagnosis memiliki setidaknya satu penyakit yang berkaitan dengan 9/11, mulai dari gangguan pernapasan, penyakit saluran cerna, hingga kanker. Dalam lima tahun terakhir, kasus kanker semakin meningkat signifikan, dengan leukemia menjadi jenis yang paling banyak ditemukan di kalangan responder.

Korban jiwa akibat penyakit terkait kini bahkan melampaui jumlah korban pada hari serangan. Data mencatat 341 anggota FDNY meninggal akibat penyakit yang dihubungkan dengan paparan di lokasi kejadian, mendekati jumlah korban pemadam kebakaran yang gugur saat mengevakuasi warga.

Lihat Juga :  Kota Tua Jakarta; Saksi Bisu Perjalanan Sejarah dan Budaya

Hingga Mei 2025, hampir 48.600 orang, baik responder maupun warga sekitar, dilaporkan mengidap kanker yang terkait dengan paparan di Ground Zero. Dari jumlah itu, lebih dari 8.200 orang meninggal dunia, termasuk sekitar 3.700 di antaranya akibat kanker.

Lihat Juga :  Gara-gara Soekarno Indonesia Pernah Keluar sebagai Anggota PBB

Selain penyakit fisik, dampak psikologis juga menorehkan catatan panjang. Banyak pekerja darurat, termasuk tenaga medis, mengalami trauma mendalam. Sekitar 17 persen petugas medis darurat mengalami depresi, sementara 7 persen lainnya menderita gangguan stres pasca trauma.

Lebih dari dua dekade setelah tragedi itu, 11 September tetap menjadi luka terbuka yang bukan hanya merenggut ribuan nyawa pada hari kejadian, namun juga menimbulkan derita panjang bagi para penyintas, responder, dan keluarga korban. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos