PANGANDARAN | Priangan.com – Upaya meningkatkan produksi kelapa lokal menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Pangandaran. Dewan meminta pemerintah daerah mengambil langkah konkret untuk memperluas penanaman pohon kelapa di kawasan pesisir yang dinilai memiliki potensi besar baik dari sisi ekonomi maupun pariwisata.
Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin, menilai bahwa pengembangan perkebunan kelapa secara terpadu dapat menjadi solusi untuk mengatasi ketergantungan terhadap pasokan kelapa dari luar daerah. Ia mendorong agar pemerintah segera membentuk kawasan khusus yang dikelola secara berkelanjutan dan terintegrasi dengan sektor industri pengolahan.
“Perlu ada kawasan perkebunan kelapa terpadu yang tidak hanya berfungsi sebagai penghasil bahan baku, tetapi juga mampu dikembangkan menjadi daya tarik wisata seperti di negara lain, contohnya Thailand,” ujar Asep, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya, langkah peremajaan dan penanaman kelapa secara masif bukan hal yang sulit diwujudkan. Ketersediaan bibit yang cukup melimpah bisa menjadi modal utama, asalkan ada komitmen kuat dari pemerintah daerah untuk memfasilitasi dan mendukung pelaksanaannya.
“Yang dibutuhkan sebenarnya bukan dana besar, melainkan kemauan politik yang serius agar program ini bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Asep menjelaskan, setiap bagian dari pohon kelapa memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat diolah menjadi berbagai produk. Bahkan janur atau daun muda kelapa dari Pangandaran saat ini sudah banyak dikirim ke Bali untuk keperluan upacara adat. Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan potensi tersebut agar hasil produksi lokal bisa lebih maksimal.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya penyusunan peta jalan atau roadmap penanaman kelapa dalam skala besar. Ia menilai program bantuan bibit dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan belum cukup untuk mendorong pengembangan secara menyeluruh.
“Harus ada perencanaan yang jelas agar program ini tidak hanya sebatas seremonial, tetapi benar-benar menghasilkan dampak ekonomi bagi masyarakat pesisir,” katanya. (Eri)

















