Donor Darah di Mapolres Tasikmalaya Kota Diserbu Warga, Wujud Nyata Solidaritas Sosial

TASIKMALAYA | Priangan.com — Suasana berbeda terlihat di halaman Mapolres Tasikmalaya Kota pada Selasa, 24 Juni 2025. Ratusan warga memadati area markas kepolisian tersebut sejak pagi, menciptakan keramaian yang sempat membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi sedikit terhambat akibat padatnya kendaraan yang parkir di tepi jalan.

Bersama para anggota kepolisian, masyarakat dari berbagai latar belakang berbaur dalam kegiatan kemanusiaan bertajuk “Bakti Kesehatan Donor Darah”. Aksi sosial ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79 dan menargetkan terkumpulnya 1.000 labu darah.

Sejak kegiatan dimulai, tercatat sebanyak 702 orang dinyatakan layak mendonorkan darah dari lebih dari seribu pendaftar. Antusiasme masyarakat menunjukkan kepedulian tinggi terhadap pentingnya menjaga pasokan darah di Kota Tasikmalaya.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh. Faruk Rozi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

“Ini bukan hanya bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara, tapi juga bentuk kepedulian kami. Setetes darah bisa menyelamatkan nyawa orang lain,” ujar Faruk.

Aksi donor darah ini terselenggara berkat kolaborasi antara Polres Tasikmalaya Kota dan berbagai elemen masyarakat. Beberapa pihak yang terlibat antara lain Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Persatuan Guru Madrasah (PGM), KONI, GP Ansor, Forum Pelajar, SAJAJAR, hingga organisasi kepemudaan lainnya.

Tak hanya personel Polri, warga sipil dari kalangan pendidik, pemuda, hingga komunitas sosial pun ikut serta mendonorkan darahnya. Salah seorang peserta bahkan mengaku ini kali pertamanya melakukan donor darah, khusus karena dorongan dari semangat yang diusung kegiatan ini.

“Ini pengalaman pertama saya donor darah, dan saya lakukan karena rasa hormat kepada Polres Tasikmalaya Kota yang sudah mengadakan acara seperti ini,” ungkapnya.

Lihat Juga :  Peringati Hari Lahir Pancasila, PDIP dan Wakil Bupati Garut Gotong Royong Bangun Rumah Lansia Lumpuh

Selain bertujuan membantu mencukupi stok darah, kegiatan ini juga diharapkan dapat memupuk kesadaran publik untuk rutin mendonorkan darah, sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan bentuk kepedulian sosial.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, menyampaikan bahwa permintaan darah di kota ini masih tinggi dan belum sebanding dengan ketersediaan. Saat ini, permintaan mencapai 2.400 hingga 3.000 labu per bulan, sementara PMI hanya mampu memenuhi sekitar 1.500 labu.

Lihat Juga :  Nurhayati Dorong Pemerintah Perbanyak Latihan Vokasi untuk Kurangi Angka Pengangguran

“Donor darah ini sangat penting, apalagi kebutuhan darah cukup tinggi, salah satunya untuk penderita talasemia yang jumlahnya mencapai 300 orang di Tasikmalaya,” jelas Uus.

Ia juga menyinggung bahwa peningkatan jumlah rumah sakit di wilayah Tasikmalaya, baik milik pemerintah maupun swasta, turut mendorong tingginya permintaan darah. Total saat ini terdapat 16 rumah sakit yang juga menjadi rujukan bagi pasien dari daerah sekitar seperti Garut, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.

Uus pun menyoroti bahwa minimnya stok darah menjadi salah satu penyebab masih tingginya angka kematian ibu melahirkan di kota ini. Data menunjukkan, rata-rata 20 ibu meninggal setiap tahun akibat pendarahan pascamelahirkan.

“Karena itu, aksi seperti ini sangat membantu dan perlu diperluas lagi ke wilayah lainnya,” pungkasnya.

Dengan semangat kebersamaan yang tercermin dari kegiatan ini, Polres Tasikmalaya Kota berharap kesadaran untuk berbagi, terutama dalam bentuk donor darah, bisa terus tumbuh di tengah masyarakat. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos