WASHINGTON | Priangan.com – Presiden AS Donald Trump berencana untuk melipat gandakan tarif impor baja dan aluminium dari kanada, namun pada 12 Maret 2025 Trump membatalkan kebijakan tersebut, penasihat senior Gedung Putih mengkonfirmasi pembatalan tersebut melalui wawancara dengan CNBC.
Sebelum pembatalan kebijakan, Trump menyampaikan bahwa bersumpah akan menaikan dan melipat gandakan tarif ekspor logam Kanada menjadi 50%, kenaikan tersebut merupakan bentuk pembalasan Trump terhadap kebijakan Perdana Menteri Ontario Doug Ford dalam memberlakukan tarif 25% ekspor listrik ke Michigan, Minnesota, dan New York.
Namun, kebijakan Ford tersebut bukan tanpa alasan, langkahnya merupakan respon terhadap bea masuk awal Trump sebesar 25% untuk baja dan aluminium Kanada.
Pembatalan kebijakan tarif Trump dikonfirmasi melalui penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro di CNBC, yang sebelumnya telah diisyaratkan Trump pada Selasa sore. Ia juga menyampaikan bahwa Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick telah membujuk Ford untuk menangguhkan kebijakan tarif listriknya melalui panggilan telepon dan mengatakan bahwa Lutnick “melakukan pekerjaan yang indah”.
Selain itu, dalam panggilan teleponnya Ford dan Lutnick berkomitmen untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan dan menekankan pentingnya hubungan ekonomi AS-Kanada. Melalui panggilan telepon itu juga mereka berencana untuk betemu di Washington pada hari Kamis untuk melakukan negosiasi.
Kesepakatan dagang baru antara AS, Kanada, dan Meksiko akan dinegosiasikan jelang tenggat waktu tarif Trump pada tanggal 2 April.
Pemberlakuan Trump terhadap tarif 25% untuk Kanada direncanakan sejak Februari lalu, yang mendorong Ottawa membalas dengan pajak impornya sendiri untuk produk-produk dari AS. Namun, Trump telah menunda kebijakan tersebut sebanyak dua kali, yang hingga 2 April ditunda penerapannya. (Zia)