Daily News

Dolar AS Melemah ke Level Rp 16.179, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi perbandingan uang dolar AS dan Rupiah | Andhika Prasetia
Ilustrasi perbandingan uang dolar AS dan Rupiah | Andhika Prasetia

JAKARTA | Priangan.com – Pergerakan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah memperlihatkan pola dinamis yang menarik perhatian para pelaku pasar. Di awal pekan ini, dolar AS mencatat pelemahan setelah sempat menguat pada perdagangan akhir pekan lalu.

Pada Senin (6/1), mata uang AS dibuka di level Rp 16.185 dan turun tipis ke Rp 16.179, menunjukkan pelemahan 0,04%. Sebaliknya, pada Jumat (3/1), dolar AS menunjukkan performa lebih solid. Dibuka di level Rp 16.190, dolar AS sempat naik 9 poin ke Rp 16.199, mencatat penguatan sebesar 0,06%. Bahkan, sepanjang hari itu, nilai tukar dolar AS sempat menyentuh level tertinggi Rp 16.229 sebelum kembali terkoreksi.

Dalam tinjauan mingguan, dolar AS menunjukkan arah yang beragam. Pada akhir pekan lalu, mata uang ini mencatat pelemahan mingguan sebesar 0,19%. Namun, di awal pekan ini, tren mingguan kembali berbalik arah dengan penguatan 0,30%.

Sementara itu, penguatan dalam skala bulanan terlihat lebih stabil, dengan kenaikan lebih dari 2% dalam beberapa minggu terakhir. Meski begitu, jika melihat periode enam bulan terakhir, dolar AS justru melemah hampir 0,5%. Secara tahunan, tren penguatan tetap konsisten dengan kenaikan di atas 4%.

Tak hanya terhadap rupiah, dolar AS juga memperlihatkan pergerakan fluktuatif terhadap mata uang global lainnya. Pada perdagangan Senin, dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang seperti dolar Australia (-0,23%), euro (-0,06%), pound sterling (-0,11%), yuan (-0,12%), dan dolar Singapura (-0,08%). Namun, tren berbeda terjadi terhadap yen Jepang, di mana dolar AS berhasil mencatat penguatan sebesar 0,21%.

Pada Jumat sebelumnya, pola serupa terlihat dengan pelemahan terhadap beberapa mata uang utama seperti dolar Australia, euro, dan yuan. Namun, dibandingkan yen Jepang, dolar AS justru mengalami sedikit penurunan pada akhir pekan itu.

Tonton Juga :  Peduli Kaum Sepuh, PD. Aisyiyah Kab. Tasik Launching Program Daycare Lansia

Fluktuasi nilai tukar dolar AS dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kebijakan moneter The Federal Reserve, laporan ekonomi terbaru dari AS, serta dinamika pasar keuangan internasional.

Di sisi domestik, sentimen positif terhadap stabilitas ekonomi Indonesia juga turut memberikan pengaruh pada pergerakan rupiah.

Dengan lanskap ekonomi global yang terus berubah, para analis memperkirakan bahwa volatilitas nilai tukar akan tetap menjadi isu utama. Para pelaku pasar disarankan untuk terus memantau perkembangan global, terutama kebijakan suku bunga dan data ekonomi utama yang dapat memengaruhi arah pergerakan dolar AS dalam waktu dekat. (mth)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: