TASIKMALAYA | Priangan.com – Tak ada prosesi megah atau persiapan yang heboh. Bagi Calon Bupati Tasikmalaya, Ai Diantani, momentum Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Sabtu (19/4/2025) dimulai dengan hal sederhana namun penuh makna, yakni doa dari sang ibu.
Pagi itu, Ai memilih berjalan kaki dari rumah orang tuanya di Singaparna menuju TPS 07 Desa Singasari. Ia tidak sendiri. Sang suami, yang menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, mendampingi, sekaligus menggandeng ibunda Ai yang telah lanjut usia. Ketiganya menyusuri gang kecil menuju TPS, menyapa warga yang mereka temui sepanjang jalan.
“Tidak ada ritual khusus. Hanya berdoa dan minta restu dari ibu dan suami,” ujar Ai singkat dengan senyum hangat usai menyalurkan hak pilihnya.
Suasana haru dan kehangatan terasa kuat di sekitar TPS. Warga sekitar tampak antusias menyambut kehadiran Ai dan keluarga, menyalami serta memberikan semangat.
Bagi Ai, momen ini bukan sekadar prosedur politik, tapi juga bentuk penghormatan terhadap keluarga dan akar tradisi lokal. Ia percaya, kekuatan doa dan restu orang tua adalah bekal terbaik sebelum melangkah menuju tanggung jawab yang lebih besar.
“Saya hanya mohon doa dari semuanya, semoga hasil PSU ini sesuai dengan harapan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya,” ucapnya.
Ai yang kini berpasangan dengan Iip Miftahul Paoz, menggantikan posisi sang suami yang didiskualifikasi oleh Mahkamah Konstitusi usai memenangkan Pilkada 2024, menyimpan optimisme tinggi.
“Insyaa Allah, kami tetap yakin hasilnya akan mencerminkan keinginan rakyat, seperti sebelumnya,” tambahnya. (yna)