GARUT | Priangan.com — Kesadaran masyarakat akan pentingnya proses penyembelihan hewan sesuai syariat Islam semakin meningkat. Hal ini terlihat dari antusiasme warga Kabupaten Garut dalam mengikuti Pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) yang digelar oleh DPD Juleha Kabupaten Garut, Minggu (1/6/2025), di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Patriot Dalam, Kecamatan Tarogong Kidul.
Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga merupakan respon atas minimnya jumlah juru sembelih halal tersertifikasi di daerah.
Pelatihan ini dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, drh. Agustina, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif Juleha.
Menurut drh. Agustina, proses penyembelihan yang dilakukan secara benar dan sesuai kaidah agama menjadi bagian krusial dalam menjamin kualitas daging yang dikonsumsi masyarakat.
Ia mengingatkan bahwa proses tersebut tidak sekadar teknis, tetapi juga menyangkut nilai spiritual dan etika.
“Kita bicara soal daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Proses penyembelihan bukan sekadar menyembelih, tapi harus membawa ketenteraman batin bagi yang mengonsumsi. Oleh karena itu, kehadiran juru sembelih yang kompeten dan bersertifikat sangat penting,” tutur Agustina dalam sambutannya.
Ia juga menegaskan bahwa DPD Juleha Kabupaten Garut telah mengambil langkah strategis dengan menyelenggarakan pelatihan ini, terutama menjelang momen Iduladha yang kerap diwarnai peningkatan penyembelihan hewan kurban.
Selain aspek teknis, pelatihan ini juga menekankan nilai adab dan etika seorang juru sembelih, sebagaimana dijelaskan Ketua DPD Juleha Garut, Ustadz Dodit Alidi. Menurutnya, penyembelihan bukan hanya soal tata cara memotong hewan, tetapi juga menyangkut keikhlasan dan niat baik dari pihak yang menyembelih maupun yang berkurban.
“Kami membawa amanat dari DPP Juleha Indonesia, bahwa juru sembelih harus menjunjung adab. Saat kita menerima amanah untuk menyembelih, sebaiknya kita terlebih dahulu mengajak bicara sohibul qurban. Itu bentuk penghormatan dan tata krama dalam ibadah,” jelas Ustadz Dodit di hadapan para peserta.
Dengan peserta yang datang dari berbagai latar belakang, termasuk generasi muda dan pengelola masjid, pelatihan ini menjadi bukti bahwa kesadaran terhadap pentingnya penyembelihan halal semakin mengakar di tengah masyarakat Garut.
Pihak penyelenggara berharap kegiatan serupa bisa digelar rutin, sebagai bagian dari upaya mencetak lebih banyak juru sembelih yang profesional, memiliki kompetensi syariat, dan diakui secara resmi.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah, pelatihan ini diyakini akan memberi dampak jangka panjang terhadap kualitas daging di pasaran serta kenyamanan batin masyarakat muslim Garut dalam mengonsumsi produk hewani yang halal dan thayyib. (Az)