Dinkes Banjar Ingatkan Faskes Harus Lebih Tanggap dalam Kondisi Darurat

BANJAR | Priangan.com – Dinas Kesehatan Kota Banjar mengaku sudah menggelar pertemuan bersama seluruh Kepala Puskesmas dan rumah sakit untuk mempertegas pentingnya sikap tanggap dalam menghadapi situasi gawat darurat. Langkah ini dilakukan setelah adanya insiden di Puskesmas Banjar 2 yang menolak peminjaman ambulans dengan alasan mengikuti prosedur standar.

Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Banjar, Rusyono. Ia menyebut peristiwa tersebut harus menjadi evaluasi bersama.

“Salah satu upaya kita menyikapi kejadian di Puskesmas Banjar 2, hal itu tentu menjadi pelajaran bagi kami,” ujar Rusyono, Sabtu (4/10/2025).

Ia menambahkan, pihaknya sengaja mengumpulkan seluruh pimpinan fasilitas kesehatan agar pesan yang disampaikan bisa diterima secara menyeluruh. Menurutnya, kesiapsiagaan bukan hanya tugas Puskesmas, melainkan juga rumah sakit.

“Intinya menekankan harus lebih responsif dalam melayani masyarakat, apalagi sifatnya darurat,” katanya.

Rusyono juga menekankan bahwa dalam keadaan gawat darurat, tenaga kesehatan diminta tidak terhambat oleh alasan teknis. Menurutnya, tindakan evakuasi dan pertolongan pertama harus selalu menjadi prioritas.

“Pada kondisi darurat, evakuasi harus dilaksanakan dan pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa itu yang terpenting,” tegasnya.

Ia menambahkan, sikap tanggap bukan hanya bentuk pelayanan, melainkan kewajiban bagi tenaga kesehatan yang telah mengabdikan diri untuk masyarakat.

“Karena itu kewajiban anda sebagai pelayan masyarakat, dan sudah mengabdi di bidang kesehatan. Apapun resikonya harus diterima,” ucapnya.

Mengenai aturan penggunaan ambulans, Rusyono menjelaskan bahwa standar prosedur sudah jelas diatur. Menurutnya, persoalan yang sempat mencuat di Puskesmas Banjar 2 lebih pada miskomunikasi saat menyampaikan aturan kepada masyarakat.

“Sebetulnya untuk SOP itu sudah ada dan sesuai aturan. Hanya saja mungkin kemarin dalam penyampaiannya kurang tepat dan ada miskomunikasi,” tuturnya.

Lihat Juga :  Kejari Tasikmalaya Dalami Dugaan Penyelewengan Pupuk Subsidi, Jumlah Saksi Terus Bertambah

Ia berharap pengalaman tersebut bisa menjadi pembelajaran, sehingga kasus serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang, baik di Puskesmas maupun di fasilitas kesehatan lainnya. (Eri)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos