Historia

Dina Sanichar; Mowgli The Jungle Book Versi Dunia Nyata

Potret Dina Sanichar si Anak Serigala | Istimewa

INDIA | Priangan.com – Sebagian besar orang pasti sudah tahu tentang film The Jungle Book. Film animasi buatan Disney itu menceritakan tentang kisah Mowgli, seorang anak laki-laki yang ditinggalkan orang tuanya di sebuah hutan di India, lalu dibesarkan oleh seekor serigala.

Siapa sangka, film yang dirilis pada tahun 1967 itu ternyata diadopsi dari sebuah kisah nyata. Karakter Mogwli dalam film itu adalah penggambaran dari seorang pria asal India yang punya kisah serupa.

Sebut saja Dina Sanichar. Pria India yang hidup pada abad ke-19 itu adalah Mowgli di dunia nyata. Cerita Dina dengan karakter Mowgli pun hampir sama.

Dikisahkan, pada tahun 1867, di Distrik Bulandshahr, India, sekelompok pemburu tengah berburu di sebuah hutan. Mereka kemudian menemukan tempat terbuka yang diujungnya terdapat sebuah gua. Di depan gua itu, ada beberapa ekor serigala yang berjaga.

Mereka pun memutuskan untuk memburunya. Namun, setelah mendekati kawanan serigala itu, para pemburu dibuat tercengang, ternyata ada seorang bocah laki-laki yang usianya tak lebih dari enam tahun. Ia begitu akrab dengan serigala-serigala itu.

Tak tega meninggalkan bocah tersebut sendirian di hutan bersama serigala, mereka pun mencari cara untuk membawanya. Singkat cerita, bocah laki-laki itu pun berhasil dipisahkan dari kawanan serigala dan dibawa ke panti asuhan Misi Srikanda di Kota Agra, India.

Sesampainya di panti asuhan, bocah itu kemudian diberi nama Dina Sanichar, yang punya arti Hari Sabtu, hari dimana ia ditemukan oleh para pemburu. Selama di urus oleh panti asuhan, Dina menunjukkan perilaku yang tak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Ia lebih bersikap seperti seekor hewan; berjalan dengan kaki dan tangannya (empat kaki.-red), dan mengalami kesulitan untuk berdiri.

Tonton Juga :  Kusni Kasdut, Robin Hood Indonesia yang Berakhir Tragis

Untuk urusan makan pun, Dina punya kebiasaan yang mirip hewan. Sebelum makan, ia biasa mencium makanan terlebih dahulu. Selain itu, Dina juga tak mau memakan makanan lain selain daging mentah.

Tak hanya itu, selama di panti, Dina disebut tak bisa berkomunikasi atau berbicara. Untuk mengekspresikan keinginannya, ia hanya menggeram atau melolong seperti seekor serigala.
Kendati demikian, para perawat di panti asuhan itu tetap merawatnya. Dengan penuh kasih sayang, Dina diajarkan berbagai perilaku umum manusia, seperti berdiri dengan dua kaki dan memakai pakaian yang layak.

Sayangnya, belum lama dirawat, Dina meninggal. Ia diduga sudah berada dalam kondisi sakit ketika masih diurus oleh sekelompok serigala. Penyakit TBC menjadi penyebab utama kematiannya. Meski begitu, tak sedikit orang yang berpandangan bahwa kematian Dina bukan semata-mata hanya karena penyakit dalam, melainkan karena ia tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebiasaan barunya sebagai manusia sebagaimana mestinya. (ldy)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: