TASIKMALAYA | Priangan.com – Warga Kampung Borolong, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, digegerkan peristiwa kebakaran hebat yang melanda permukiman padat penduduk pada Senin (15/9/2025) dini hari. Api yang diduga dipicu korsleting listrik dari sebuah toko shockbreaker dengan cepat menjalar ke bangunan lain yang berdempetan.
Dalam hitungan menit, kobaran api membesar hingga melalap empat rumah beserta satu toko, sementara dua rumah lain mengalami kerusakan di bagian atap. Warga yang tengah terlelap sontak panik berhamburan keluar rumah. Beberapa di antaranya bahkan hanya sempat menyelamatkan diri tanpa membawa barang berharga.
“Saya dengar suara seperti percikan tiga kali sekitar jam 12 malam. Pas keluar, api sudah gede banget,” tutur Kartika Putri (24), salah seorang warga terdampak. Ia mengaku atap rumahnya ikut terbakar akibat terpaan angin yang membawa kobaran api ke arah belakang rumah.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 00.00 WIB itu berlangsung dramatis. Warga sempat mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, namun api semakin membesar karena sebagian besar bangunan terbuat dari material kayu. Sekitar pukul 00.10 WIB, petugas gabungan dari Pemadam Kebakaran, BPBD, dan Tagana tiba di lokasi dengan enam unit kendaraan. Proses pemadaman berlangsung hingga tiga jam sebelum api benar-benar berhasil dijinakkan.
Wakil Ketua Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Ayatulloh Romdoni, menyebutkan total ada enam bangunan terdampak. “Empat rumah dan satu toko rusak berat, sementara dua rumah lain hanya terdampak ringan. Tidak ada korban jiwa, tapi enam keluarga yang terdiri dari 15 jiwa harus mengungsi ke rumah kerabat dan masjid terdekat,” jelasnya.
Kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Bangunan yang hangus terbakar di antaranya rumah tinggal, bengkel bubut, toko shockbreaker, usaha permak jeans dan salon, serta sebuah toko aki. Seluruhnya merupakan bangunan yang dihuni pemiliknya, kecuali toko shockbreaker yang kosong saat kejadian.
Meski api akhirnya padam, sisa-sisa kebakaran meninggalkan duka bagi warga. Perabot rumah tangga, barang dagangan, hingga dokumen penting tak sempat terselamatkan. “Kami hanya bisa keluar menyelamatkan diri. Alhamdulillah semua selamat, itu yang paling penting,” ucap salah seorang warga yang terdampak. (yna)