TOKYO | Priangan.com – Jepang mengumumkan langkah tegas dalam merespons konflik di Ukraina dengan menerapkan sanksi perdagangan terhadap sejumlah perusahaan Tiongkok dan beberapa negara lainnya.
Kementerian Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan resmi pada Jumat (21/6), menjelaskan, sanksi tersebut merupakan bagian dari upaya internasional yang semakin luas untuk menekan individu dan kelompok yang diduga mendukung perang Rusia di Ukraina.
Selain perusahaan-perusahaan Tiongkok, sanksi juga ditujukan kepada entitas di India, Kazakhstan, dan Uzbekistan. Langkah itu menandai pertama kalinya Jepang secara langsung menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok terkait konflik di Ukraina.
Beberapa perusahaan yang menjadi sasaran sanksi meliputi Asia Pacific Links Ltd, yang berbasis di Hong Kong dan dikenal menyediakan microchip untuk drone yang digunakan oleh pihak Rusia, serta Yilufa Electronics Limited yang berbasis di Tiongkok.
Kebijakan sanksi itu sejalan dengan langkah serupa yang diambil negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, yang sebelumnya membatasi ekspor teknologi ke perusahaan-perusahaan yang mendukung upaya militer Rusia di Ukraina.
Tindakan itu diambil atas dugaan bahwa Tiongkok telah memberikan dukungan teknologi militer kepada Moskow, termasuk dalam hal pembangunan drone dan rudal.
Sebelumnya, AS telah memperluas jangkauan sanksinya terhadap Rusia dengan melibatkan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang menjual semikonduktor ke pihak Rusia.
Langkah serupa juga dilakukan oleh Beijing dan Moskow untuk memastikan kelancaran transaksi keuangan bilateral mereka, yang berpotensi membuat beberapa perusahaan keuangan Tiongkok terkena dampak sanksi internasional.
Kementerian luar negeri Jepang menegaskan bahwa sanksi yang diberlakukan bertujuan untuk mendukung upaya perdamaian global serta memastikan tidak adanya dukungan material dari pihak luar yang memperburuk konflik di Ukraina. (mth)