TASIKMALAYA | Priangan.com – Keprihatinan akan sering terjadinya aksi kekerasan yang diduga dilakukan geng motor di kota santri makin meluas. Sebab dengan kondisi itu, citra Kota Tasikmalaya sebagai kota berjuluk “sang mutiara dari Priangan Timur” itu bergeser jadi kota geng motor.
Moh Kamil Idris, Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan HMI Cabang Tasikmalaya, menilai bila citra kota santri dan kota dengan sebutan mutiara dari Priatim akhirnya mulai bergeser karena seringnya terjadinya kekerasan yang diduga dilakukan geng motor.
“Selain merusak citra, situasi itu membuat warga jadi tidak nyaman untuk beraktivitas, terutama pada malam atau dinihari,” kata Kamil dalam keterangan pers yang diterima Selasa, 18 Februari 2025.
Ia tak menampik bila upaya pemberantasan geng motor itu bukan hanya tugas aparat kepolisian atau pemerintah kota Tasikmalaya melainkan tiga seluruh stakeholder yang ada, termasuk HMI. Maka dari itu, pihaknya pun siap dilibatkan untuk membantu dengan meminimalisasi hal itu dengan pendekatan di tingkat sekolah, pesantren dan generasi muda lainnya.
Agis Ikbal Nurzamil, Wasekbid Pertahanan dan Keamanan HMI, menambahkan bahwa Indonesia akan menghadapi generasi emas pada tahun 2045. Dalam mewujudkan generasi emas tersebut, anak anak muda seharusnya mempersiapkan cara untuk menyongsongnya dengan penuh optimisme.
“Sehingga anak muda sekarang harus terus diarahkan dan teratur dalam menjalankan norma serta aturan. Hal itu penting agar mental optimistis semakin tertanam di diri para anak muda,” ujarnya. (Yga)