CIAMIS | Priangan.com – Desa Mekarjaya, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, punya jurus tersendiri guna mendukung program ketahanan pangan yang menjadi salah satu titik fokus pemerintah pusat. Alih-alih hanya mengandalkan tanaman atau produk pertanian, desa ini memilih beternak ayam petelur.
Dengan dukungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Galuh Makmur, Desa Mekarjaya menebar sebanyak 1.300 ayam petelur. Langkah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal, khususnya telur ayam, serta meningkatkan perekonomian warga.
Kepala Desa Mekarjaya, Elan Kuswaya, menjelaskan, program ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri Desa (Kemendes) No. 3 Tahun 2025. Sebagai wujud komitmen, pihaknya mengalokasikan 20% Dana Desa (DD) untuk program ketahanan pangan ini.
“Sekitar 200 juta lebih kita alokasikan dari anggaran Dana Desa untuk membangun kandang dan pembelian bibit ayam petelur,” jelasnya, Senin, 8 September 2025.
Elan berharap, dengan adanya produksi telur di desa sendiri, warga tidak lagi kesulitan mencari telur. Mereka bisa langsung membelinya dari BUMDes dengan harga terjangkau. Pihaknya juga berencana melakukan evaluasi berkala setiap tiga bulan untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Asep Nugraha, salah seorang pengurus BUMDes Galuh Makmur, menyebutkan, pemilihan ayam petelur sebagai fokus utama program ini didasari oleh kemudahan pasar dan tingginya kebutuhan masyarakat akan telur.
“Sengaja saya memilih mengembangkan peternakan ayam petelur. Hal itu karena pangsa pasarnya mudah, sehingga warga Desa Mekarjaya bisa memenuhi kebutuhan telur setiap hari sebagai bahan pangan,” ujarnya.
Asep juga mengatakan kalau ayam-ayam yang baru didatangkan tersebut berusia 16 minggu. Ia memperkirakan, dalam satu bulan ke depan, ayam-ayam tersebut sudah mulai produktif menghasilkan telur.
“Mudah-mudahan, dalam satu atau dua bulan ke depan kondisi ayam baik, dan menghasilkan telur sesuai dengan jumlah ayam yang saat ini kita pelihara,” harapnya. (wrd)
