TASIKMALAYA | Priangan.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendadak menjadi “magnet” dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2025. Popularitasnya yang tengah menanjak tak luput dari sorotan pasangan calon yang kembali bertarung memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati. Masing-masing kubu kini berlomba menampilkan nama dan foto Dedi dalam baliho serta alat peraga kampanye mereka.
Dari kubu Iwan Saputra-Dede Muksit Aly hingga pasangan Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Al-Ayubi, semua mengklaim memiliki kedekatan politik maupun emosional dengan mantan Bupati Purwakarta tersebut. Tak heran jika baliho mereka ramai memajang wajah Dedi Mulyadi, lengkap dengan narasi ajakan seperti: “Pilih Bupati Balad Kang Dedi Mulyadi.”
Spanduk-spanduk serupa juga terlihat menyambut Hari Raya Idulfitri, memperkuat kesan bahwa Dedi Mulyadi adalah figur sentral dalam upaya merebut simpati publik Tasikmalaya.
Kubu Iwan-Dede menyebut pencantuman foto Dedi bukan tindakan sembarangan. Juru bicara tim pemenangan mereka, Iim Imanullah, menegaskan bahwa hal itu telah dikomunikasikan secara etis dan mendapat restu. “Hubungan emosional antara Pak Dedi dan Pak Iwan terbangun sejak lama. Bahkan, dalam Pilpres dan Pilgub 2024, mereka berada di barisan yang sama mendukung Prabowo dan Dedi Mulyadi,” ungkap Iim.
Ia juga menyebut adanya “utang elektoral” dari Dedi kepada Iwan Saputra karena dukungan penuh yang diberikan jaringan Iwan dalam kontestasi sebelumnya. Posisi ini diklaim memperkuat dukungan moral Dedi Mulyadi terhadap pasangan calon nomor urut satu tersebut.
Namun, kubu Cecep-Asep juga tak tinggal diam. Mereka menegaskan bahwa relasi politik antara Dedi Mulyadi dan Asep Sopari punya dasar struktural yang kuat. Asep merupakan pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Tasikmalaya, sementara Dedi kini duduk sebagai pengurus DPP Gerindra. Keduanya berada di bawah payung partai yang sama sejak Dedi resmi bergabung ke Gerindra pada Mei 2023 lalu.
“Pak Dedi itu kader senior kami di Gerindra, dan tentu saja seluruh jajaran struktural mendukung langkah politik yang satu garis dengan kebijakan partai,” ujar Hendra Gunawan, koordinator media tim Cecep-Asep.
“Baliho yang menampilkan beliau itu bentuk dukungan simbolik dan sah-sah saja karena kami berada dalam satu rumah politik yang sama,” tegasnya.
Sementara itu, Ai Diantani yang maju berpasangan dengan Iip Miptahul Paoz terus gencar menyosialisasikan diri, termasuk memasang baliho di berbagai titik strategis baik di wilayah Kota Tasikmalaya maupun Kabupaten Tasikmalaya.
Meski menjadi “pendatang baru” di PSU Tasikmalaya, tetapi pasangan Ai-Iip optimis meraih suara terbanyak, meski tidak mendompleng nama besar Dedi Mulyadi. (yna)