MUMBAI | Priangan.com – India punya satu kisah yang pernah tercatat epik dalam sejarah. Itu adalah tentang seorang pria yang berhasil membelah gunung. Namanya Dashrath Manjhi, seorang buruh tani dari desa Gehlaur, Bihar, yang kemudian dijuluki “Mountain Man”. Ia bukan tokoh besar dalam politik atau militer, melainkan lelaki sederhana yang hidup dalam kemiskinan, namun tindakannya meninggalkan jejak mendalam bagi masyarakatnya.
Kisah itu bermula dari tragedi. Istrinya, Falguni Devi, terjatuh saat melewati jalur terjal di perbukitan ketika hendak membawakan makanan kepadanya. Upaya membawa Falguni ke rumah sakit tidak berhasil karena jarak tempuh yang jauh dan akses yang sulit. Kehilangan orang terkasih membuat Manjhi bertekad agar tidak ada lagi penduduk yang mengalami nasib serupa. Dari sanalah lahir keinginan besar untuk membuka jalan dengan tangannya sendiri.
Sejak 1959, Manjhi mulai memahat tebing cadas dengan peralatan seadanya. Ia menggunakan palu dan pahat, bekerja setiap hari meski sering dianggap gila oleh lingkungannya. Bertahun-tahun ia habiskan untuk mengikis batu demi batu, memindahkan bongkahan, hingga sedikit demi sedikit jalur itu terbentuk. Pekerjaan yang dilakukan seorang diri tersebut berlangsung selama dua puluh dua tahun penuh.
Hasilnya nyata. Sebuah jalan sepanjang sekitar seratus sepuluh meter dengan lebar hampir sepuluh meter berhasil memotong bukit yang selama ini menjadi penghalang. Jalur baru itu memangkas perjalanan warga dari puluhan kilometer menjadi hanya beberapa kilometer saja. Dengan adanya jalan tersebut, akses menuju rumah sakit, pasar, dan sekolah menjadi lebih cepat dan aman.
Dashrath Manjhi meninggal pada 17 Agustus 2007 di New Delhi. Pemerintah Bihar memberikan penghormatan terakhir atas jasanya, dan sejak itu kisahnya terus dikenang sebagai simbol ketekunan. Jalan yang ia buka tetap digunakan hingga kini, menjadi bukti nyata kerja keras seorang pria desa yang ingin menyelamatkan orang lain dari penderitaan yang pernah ia alami. (wrd)
