Dari Keluhan Seorang Wartawan, Lahir Pulpen yang Menjadi Revolusi Global

BUDAPEST | Priangan.com – Tak banyak orang tahu siapa penemu pulpen, tetapi hampir semua orang pernah menggunakannya. Alat tulis ini hadir dalam kehidupan sehari-hari sebagai benda yang nyaris tak tergantikan. Di balik kepraktisan dan kesederhanaannya, ada kisah menarik tentang seorang wartawan asal Budapest yang mengubah sejarah menulis hanya karena ia lelah menghadapi tinta yang mudah bocor dan lambat kering.

Namanya László József Bíró, lahir pada 29 September 1899 di Budapest, yang saat itu masih bagian dari Austria-Hungaria. Sebagai wartawan, ia dituntut untuk banyak menulis, namun justru di sanalah ia menemukan masalah.

Pulpen masa itu masih menggunakan tinta cair konvensional yang sering meninggalkan noda, tintanya seringkali bocor, dan butuh waktu lama untuk kering. Ia pun memperhatikan bahwa tinta cetak pada koran bisa kering dengan cepat dan tidak mudah menyebar. Sayangnya, tinta jenis itu terlalu kental untuk digunakan pada ujung pena tradisional.

Di sinilah intuisi dan rasa ingin tahunya memunculkan ide baru. Bersama saudaranya yang seorang ahli kimia, György Bíró, ia menciptakan mekanisme ujung pena yang berbeda, dengan bola logam kecil yang dapat berputar bebas, menyerap tinta dari tabung dalam pulpen, lalu menyebarkannya ke atas kertas saat menulis. Cara kerjanya sederhana, tetapi revolusioner. Inilah awal mula pulpen modern yang kini digunakan di seluruh dunia.

Prototipe pertama ciptaan mereka diperkenalkan dalam pameran di Budapest pada 1931. Tujuh tahun kemudian, paten resminya terdaftar di Paris. Namun, situasi politik yang memburuk membuat mereka harus melarikan diri ke Argentina pada 1943 untuk menghindari invasi Nazi ke Hungaria. Di sanalah, mereka kembali mematenkan desain pulpen dan mendirikan perusahaan Biro Pens of Argentina.

Lihat Juga :  Sukitman, Saksi Kunci Tragedi G30SPKI yang Terlupakan

Produk mereka menarik perhatian dunia, terutama Angkatan Udara Inggris yang mencari alat tulis yang bisa berfungsi baik di ketinggian, kondisi di mana pulpen konvensional sering gagal bekerja.

Tahun 1945 menjadi titik balik besar ketika Marcel Bich, seorang pengusaha asal Prancis, membeli hak paten pulpen Bíró. Ia mulai memproduksinya secara massal melalui perusahaannya, Société Bic, dan menciptakan pulpen sekali pakai yang murah, praktis, dan mudah digunakan oleh siapa saja. Dari sinilah pulpen mulai tersebar ke seluruh dunia, menjadi simbol efisiensi dan revolusi dalam menulis.

Lihat Juga :  Nüshu: Aksara Rahasia di Balik Diamnya Perempuan Tiongkok

Setelah keberhasilannya, banyak orang terus mengembangkan inovasi pulpen ciptaan Bíró. Salah satunya, pada tahun 1960-an, muncul spidol dengan ujung lembut dari plastik berpori dan kantung tinta berserat seperti spons. Spidol ini memberi inspirasi untuk menciptakan pulpen tipe baru, yakni rolling ball pen yang menggabungkan keunggulan mekanisme bola seperti pulpen dan tinta cair seperti pada pulpen klasik. Hasilnya, tulisan menjadi lebih halus dan tinta cepat kering.

László Bíró meninggal dunia pada 24 November 1985 di Buenos Aires dalam usia 86 tahun. Sebagai bentuk penghormatan, pemerintah Argentina menetapkan hari kelahirannya, 29 September, sebagai Hari Penemu Nasional. Sebuah pengakuan yang pantas bagi seseorang yang telah mengubah dunia hanya dengan mengikuti naluri dan rasa kesal terhadap alat tulis yang tidak efisien.

Kini, hampir setiap orang memiliki atau pernah menggunakan pulpen, tetapi tak banyak yang mengenal penciptanya. Di setiap goresan tulisan yang bersih dan cepat kering, tersimpan warisan dari seorang wartawan yang tak puas dengan keadaan dan memutuskan untuk mencari solusi. László Bíró bukan sekadar penemu, ia adalah pemecah masalah, pengamat tajam, dan inovator sejati. Kisahnya menjadi pengingat bahwa ide besar kadang lahir dari masalah kecil yang diperhatikan dengan sungguh-sungguh. (LSA)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos