TASIKMALAYA | Priangan.com – Sebuah produk camilan berbahan dasar ikan yang dikembangkan di Tasikmalaya kini berhasil merambah pasar internasional. Produk ini merupakan hasil inovasi Siti Nurjanah, pelaku UMKM asal Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya melalui usaha Andini Fish & Food. Berawal dari keprihatinan terhadap ikan budidaya milik suaminya yang kerap tidak laku dijual karena ukurannya kecil, Siti bertekad mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi.
“Awalnya saya cuma ingin mengurangi limbah dari ikan kecil yang sering tidak terpakai. Tapi ternyata, setelah dicoba dijadikan camilan dengan berbagai rasa, respon masyarakat sangat positif,” ujar Siti saat ditemui di kediamannya.
Dengan dukungan pelatihan dari program Pertamina UMK Academy 2024 kelas Go Digital, Siti mampu meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pemasaran. Ia pun mulai berinovasi dengan berbagai varian rasa, seperti keju, pedas, lada hitam, bahkan cokelat, agar bisa diterima oleh berbagai segmen konsumen.
“Banyak anak-anak yang biasanya enggan makan ikan, jadi suka setelah mencicipi camilan ini. Kami ingin orang bisa menikmati manfaat ikan dengan cara yang menyenangkan,” tambahnya.
Camilan yang dikembangkan Siti ini diproses dengan teknik khusus agar tidak meninggalkan bau amis, tetap renyah, dan dapat bertahan hingga setahun tanpa pengawet. Sertifikat halal juga telah diperoleh untuk meningkatkan kepercayaan pasar.
Dalam hal pemasaran, Siti kini didukung oleh jaringan reseller di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya. Pasca mengikuti kegiatan SMEXPO di Bandung, ia berhasil menambah lima reseller baru. “Produk ini cukup diminati oleh jamaah haji dan umrah karena ringan dan awet, cocok dijadikan oleh-oleh,” jelas Siti.
Permintaan pasar yang meningkat mendorong Andini Fish & Food meningkatkan kapasitas produksi. Saat ini, sekitar dua kuintal ikan digunakan setiap bulan. Untuk menunjang operasional, Siti memberdayakan ibu-ibu di kampungnya, khususnya para janda, dalam proses produksi.
“Saya ingin usaha ini bukan cuma soal keuntungan, tapi juga memberi manfaat sosial. Banyak ibu-ibu yang sekarang bisa punya penghasilan sendiri,” ungkapnya.
Kesuksesan ini tak lepas dari peran PT Pertamina (Persero), yang sejak 2022 telah memberikan pembiayaan usaha senilai Rp120 juta. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan sarana budidaya ikan, termasuk penambahan kolam dan peralatan seperti aerator dan sistem bioflok.
Eko Kristiawan, Area Manager Comm, Rel. & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, mengatakan bahwa pendampingan UMKM seperti ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan.
“Kami melihat Andini Fish & Food sebagai contoh nyata bagaimana pelaku usaha kecil mampu menciptakan solusi kreatif dari persoalan sederhana di sekitar mereka. Ini sejalan dengan upaya menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi lokal,” jelas Eko.
Kini, camilan kriuk karya Siti tidak hanya hadir di pasar-pasar lokal seperti Jakarta, Depok, dan Surabaya, tetapi juga telah dikirim ke luar negeri. Ekspor perdana sebanyak 500 bungkus ke Hong Kong menjadi tonggak penting dalam perjalanan bisnisnya.
Lewat semangat “Ikan Kecil, Harapan Besar”, Siti berharap camilan ini bisa terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak pelaku UMKM di pelosok negeri. (yna)