TASIKMALAYA | Priangan.com – Program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Tasikmalaya kembali menuai sorotan. Sebanyak 52 pelajar dari berbagai sekolah di Kecamatan Cikalong dan Karangnunggal harus mendapatkan perawatan medis usai menyantap makanan yang disiapkan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Insiden keracunan ini bermula ketika siswa menerima paket makanan berisi mie kuning, ayam goreng, sawi, pangsit, dan semangka pada Senin (29/9/2025). Tak lama setelah itu, puluhan anak mengeluhkan mual, pusing, dan muntah hingga harus dilarikan ke puskesmas terdekat.
Camat Cikalong, Acep, menyebutkan para korban terdiri dari 13 siswa SDN Cikalong, 39 siswa TK, serta beberapa siswa SDN Cidadap di Kecamatan Karangnunggal.
“Total ada 52 anak yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari dapur SPPG Yayasan Suyono Mahartawijaya,” jelasnya, Selasa (30/9/2025).
Menindaklanjuti kasus ini, Badan Gizi Nasional bersama Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya langsung mengambil langkah tegas dengan menutup dapur SPPG milik Yayasan Suyono Mahartawijaya yang berlokasi di Desa Mandalajaya, Kecamatan Cikalong.
“Dapur SPPG tersebut resmi ditutup sementara. Penutupan ini sekaligus menjadi bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan makan bergizi gratis,” kata Acep.
Ia menambahkan, saat ini dapur masih dalam pengawasan ketat pemerintah. Keputusan permanen terkait izin operasional akan ditentukan setelah hasil evaluasi selesai.
Kasus ini menjadi catatan serius bagi pemerintah daerah, mengingat sebelumnya juga sempat terjadi keracunan massal dalam program yang sama. Evaluasi menyeluruh terhadap standar kebersihan dan pengelolaan dapur MBG dipandang penting agar peristiwa serupa tidak kembali terulang. (yna)