TASIKMALAYA | Priangan.com – Semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air kembali dikobarkan di kalangan generasi muda. Pada Selasa (27/5/2025), Komando Distrik Militer (Kodim) 0612/Tasikmalaya menggelar kegiatan pembinaan karakter kebangsaan bagi para santri dan santriwati Pesantren Terpadu Qoshrul Muhajirin, yang terletak di Kampung Badak Paeh, Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya TNI dalam membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, kedisiplinan, serta jiwa nasionalis yang kuat.
Sekitar 200 peserta hadir dalam kegiatan ini, termasuk pimpinan pondok pesantren, para guru, serta staf dan jajaran TNI dari Kodim 0612.
Komandan Kodim 0612/Tasikmalaya, Letkol Arm Yan Octa Rombenanta, S.Sos., tampil sebagai pembicara utama. Dengan gaya penyampaian yang inspiratif, ia membahas pentingnya membangun sumber daya manusia unggul dalam menyongsong era Indonesia Emas 2045.
“Generasi muda hari ini adalah pilar utama masa depan. Santri harus siap mengambil peran strategis, karena kalian akan menjadi pemimpin di tengah masyarakat yang terus berkembang,” ujar Letkol Yan Octa.
Ia juga menekankan pentingnya empat pilar kebangsaan: Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurutnya, pemahaman mendalam terhadap fondasi negara merupakan benteng utama dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman.
Dalam kesempatan itu, Letkol Yan juga menyampaikan informasi seputar rekrutmen TNI AD. Ia mendorong santri untuk mulai mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental, bila memiliki cita-cita menjadi prajurit. Dandim menegaskan bahwa seleksi masuk TNI dilakukan secara transparan dan tanpa pungutan biaya.
“Saya ingin para santri percaya diri. Jangan ragu bermimpi besar. Jika ingin masuk TNI, mulai jaga pola hidup sehat, tingkatkan kedisiplinan, dan rajin belajar,” imbuhnya.
Pimpinan Pesantren KH Zamzam Imadudin, Lc., M.Pd., beserta istri, Hj. Euis Rodiah, M.Pd.I, menyambut baik kehadiran Dandim dan rombongan.
Mereka menilai kegiatan semacam ini sangat penting dalam membentuk karakter dan orientasi masa depan santri.
Acara juga dilengkapi sesi tanya jawab yang interaktif. Santri tampak antusias bertanya tentang isu-isu kebangsaan, seperti nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, makna persatuan, hingga strategi menghadapi tantangan global.
Di penghujung acara, peserta menyaksikan tayangan dokumenter pendek seputar pendidikan di Akademi Militer, memberikan gambaran nyata tentang kehidupan calon prajurit. Tayangan ini disambut antusias dan memberi motivasi tambahan bagi para santri.
Acara ditutup dengan menyanyikan lagu “Bagimu Negeri” secara bersama-sama, diikuti doa bersama memohon keberkahan bagi bangsa Indonesia.
Momen ini menjadi simbol persatuan, sekaligus harapan akan lahirnya generasi yang tangguh dan cinta tanah air dari lingkungan pesantren. (yna)