Dana Transfer Menyusut, Pemkot Tasikmalaya Siapkan Strategi Efisiensi Ketat

TASIKMALAYA | Priangan.com – Pemerintah Kota Tasikmalaya tengah menghadapi tantangan berat setelah Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat dipangkas hingga Rp219 miliar atau sekitar 18,5 persen dari alokasi normal. Kondisi serupa juga dialami hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat dengan besaran pemotongan antara 20 sampai 30 persen.

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, mengungkapkan, kebijakan efisiensi fiskal ini memang cukup mengejutkan, namun harus dijalani dengan langkah antisipasi yang matang.

“Pengurangan anggaran ini memang signifikan, tapi bukan berarti roda pemerintahan berhenti. Justru ini jadi momentum untuk lebih kreatif dalam mengelola sumber daya yang ada,” kata Viman kepada wartawna, Rabu (1/10/2025).

Ia menambahkan, defisit keuangan Pemkot kini tercatat mencapai 83 persen. Kondisi tersebut memaksa pemerintah daerah melakukan perhitungan ulang terhadap belanja wajib maupun belanja pembangunan. Viman menyebut pihaknya akan mengundang DPRD untuk duduk bersama mencari formula terbaik.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi dengan DPRD agar strategi efisiensi benar-benar tepat sasaran dan pelayanan publik tetap berjalan,” ujarnya.

Meski demikian, Viman menilai langkah pemerintah pusat yang menyalurkan dana secara langsung ke daerah lewat program prioritas memiliki sisi positif. Ia mencontohkan, sejumlah proyek nasional di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur kini langsung dirasakan masyarakat.

“Walau transfer umum berkurang, tapi ada program pusat yang manfaatnya nyata. Itu tetap harus kita syukuri, karena masyarakat merasakan hasilnya secara langsung,” ucapnya.

Soal wacana penerapan sistem kerja dari rumah (WFH) untuk ASN sebagaimana diusulkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Viman mengaku belum mengambil sikap. Pihaknya masih menunggu hasil kajian mendalam agar tidak mengorbankan pelayanan publik.

Lihat Juga :  Pemkot Tasikmalaya Jor-joran Biayai Kantor Kejaksaan, Dua Tahun Rp1,7 Miliar Uang Rakyat Habis

“Kami akan lihat dulu efektivitasnya. Kalau ternyata bisa menghemat anggaran tanpa menurunkan kualitas layanan, tentu akan kami pertimbangkan,” tutupnya. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos