Daily News

Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Smelter di Sumbawa, Sinyal Fahri Hamzah Bakal Gabung Golkar?

Potret saat Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Fahri Hamza. | Biro Pers Sekretariat Presiden

SUMBAWA BARAT | Priangan.com – Dalam langkah strategis memperkuat hilirisasi industri pertambangan nasional, Presiden Joko Widodo meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Senin (23/9). Acara peresmian tersebut turut dihadiri tokoh nasional asal NTB, Fahri Hamzah, yang kehadirannya menuai perhatian.

Fahri Hamzah, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora, terlihat berdiri di samping Jokowi saat peresmian berlangsung. Kehadirannya tidak lepas dari keterlibatan aktifnya sebagai putra daerah dan peran besarnya dalam mendorong kebijakan hilirisasi selama masa kepemimpinannya di parlemen.

Menurut Yusuf Permana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Fahri diundang oleh PT Amman karena kontribusi positifnya serta sebagai sosok yang memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di NTB.

“Beliau adalah putra daerah dan diundang juga oleh PT Amman Smelter,” jelas Yusuf.

Dalam pidatonya, Jokowi menyoroti pentingnya hilirisasi dalam meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia. Smelter PT Amman, dengan investasi besar mencapai Rp 21 triliun, akan mengolah 900 ribu ton konsentrat tembaga setiap tahunnya.

Jokowi juga menjelaskan bahwa tanpa hilirisasi, nilai tambah dari pengelolaan sumber daya alam seringkali dinikmati oleh negara lain.

“Bayangkan kalau penambangan dan pengelolaan di Sumbawa yang dikerjakan oleh PT Amman ini mengolah 900 ribu ton konsentrat per tahun, bayangkan kalau selamanya diekspor dalam bentuk mentah, nilai tambahnya berada di negara lain yang memiliki smelter,” tegasnya.

Smelter tersebut diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal dengan menciptakan ribuan lapangan kerja baru. Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi signifikan: 220 ribu ton tembaga, 18 ton emas, 55 ton perak, serta 850 ribu ton asam sulfat per tahun. Kehadiran smelter ini menandakan tonggak penting bagi pengelolaan sumber daya mineral di Indonesia.

Tonton Juga :  Mungkinkan Pj. Walikota Tasik Diluar Tiga Nama yang Diusulkan? 

Namun, di luar pembicaraan ekonomi dan investasi, perhatian publik juga tertuju pada masa depan politik Fahri Hamzah. Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, memberikan sinyal kuat bahwa Fahri kemungkinan besar akan bergabung dengan Partai Golkar.

Dalam momen yang tak disangka, Bahlil menyebutkan secara terbuka bahwa Fahri saat ini sedang dalam proses negosiasi untuk pindah ke partai berlambang pohon beringin.

“Khusus kepada tokoh nasional asal NTB, Pak Fahri Hamzah, coba dulu Pak, Pak Fahri sekarang rencana mau masuk Partai Golkar,” ucap Bahlil sambil berkelakar dalam sambutannya.

Penampilan Fahri dalam acara tersebut juga seakan mendukung pernyataan Bahlil. Fahri terlihat mengenakan pakaian kuning, warna khas Golkar. Ia pun tak membantah adanya proses negosiasi tersebut, bahkan memberikan isyarat bahwa langkahnya ke Golkar sudah dekat.

“Tadi sudah negosiasi, makanya tadi kita datang ke Amman baju sudah kuning-kuning,” ujarnya sambil tersenyum.

Langkah Fahri Hamzah ke Partai Golkar bisa menjadi salah satu perkembangan politik penting, mengingat perannya sebagai salah satu tokoh vokal di kancah politik nasional. Seiring dengan peresmian smelter yang membuka lembaran baru bagi hilirisasi industri pertambangan, perubahan langkah politik Fahri Hamzah juga menjadi sorotan menarik bagi publik dan pengamat politik di Indonesia.

Dengan momentum besar ini, baik dari sisi ekonomi maupun politik, NTB menjadi pusat perhatian nasional. Sumbawa Barat kini tak hanya menjadi saksi keberhasilan hilirisasi di sektor pertambangan, tetapi juga panggung bagi pergeseran dinamika politik Indonesia. (mth)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: