Daily News

Dampak Serangan Udara ke Lebanon Israel Terima Peringatan Risiko “Perang Baru”

Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam Berpidato Pasca Melakukan Rapat dengan Presiden Lebanon Joseph Aoun di Gedung Presiden, Beirut (14/01/2025) | AP Photo.

BEIRUT | Priangan.com – Israel melancarkan serangan udara dengan jet tempurnya yang menghantam beberapa wilayah di Lebanon, yakni Tirus, Zibqin, dan Qlaileh. Pada 22 Maret 2023, Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam memperingatkan bahwa serangan tersebut dapat mengancam stabilitas keamanan nasional Lebanon dan berpotensi memicu “perang baru.”

Serangan Israel pada hari Sabtu tersebut merupakan respon atas serangan roket yang mengenai area 6 km sebelah utara perbatasan Israel. Israel menuduh Hizbullah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan roket tersebut, yang dianggap telah direncanakan sebelumnya.

Namun, Hizbullah membantah tuduhan tersebut dan menganggapnya sebagai alasan bagi Israel untuk melanjutkan serangan militer terhadap mereka.

Konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Hizbullah semakin memanas sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan banyak korban sipil, kehancuran bangunan, dan memperburuk kondisi di wilayah Palestina. Pada bulan November, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang menghentikan operasi militer. Namun, setelah kesepakatan gencatan senjata berakhir pada awal Maret, Israel kembali melancarkan serangan yang menimbulkan korban jiwa.

Lebanon, sebagai negara yang berbatasan langsung dengan wilayah konflik, sering kali menjadi korban dampak serangan-serangan tersebut dan berisiko terlibat dalam konflik yang lebih luas.

Pasca serangan udara tersebut, Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam memperingatkan bahwa risiko yang ditimbulkan bisa menyeret negaranya ke dalam perang baru, yang akan membawa kesengsaraan bagi Lebanon dan rakyatnya. Ia juga menegaskan bahwa hanya Lebanon yang memiliki kewenangan untuk menghentikan perang dan memastikan perdamaian.

Lebih lanjut, Salam mengajukan permintaan kepada PBB agar Israel segera menarik diri dari Lebanon. Serangan udara yang terjadi telah menyebabkan ketidakstabilan keamanan nasional Lebanon, dengan sejumlah korban jiwa, yang semakin memperburuk kondisi negara tersebut. (Zia)

Tonton Juga :  Sekda Kota Tasik Kebelet Jadi Wali Kota, Pakar Hukum Sarankan Mundur
zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: