TASIKMALAYA | Priangan.com – Para petani di Kersanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya mengutarakan semua keluh kesahnya kepada Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadan. Mereka menyampaikan keluhan tentang berbagai kesulitan yang mereka hadapi selama ini, terutama soal pasokan air untuk pertanian.
Keluhan ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Kelompok Tani Jaya Sakti IV, H Amat Rahmat, dalam acara Panen Raya Serentak yang digelar pada pada Senin, 7 April 2025.
H Amat menceritakan, selama ini para petani di wilayahnya seringkali kesulitan mendapatkan air untuk irigasi pertanian, terutama saat musim kemarau. Menurutnya, aliran air dari hulu sungai yang bermuara di sungai Cikunteun tidak sampai ke area sawah mereka. Selama musim hujan, petani masih dapat memanfaatkan air, namun saat musim kemarau datang, mereka terpaksa menghentikan aktivitas bertani karena kekurangan pasokan air.
“Saya mau lancarnya pengairan, dari dulu hanya sebatas hujan saja, itu juga kalau lebih baru ada ke sini,” kata dia.
H Amat juga menyampaikan, masalah pengairan ini diperburuk oleh banyaknya pintu air yang tidak berfungsi dengan baik. Banyak dari pintu air tersebut dibiarkan terbuka, sehingga air dari sungai tidak bisa mengalir ke area persawahan mereka. Ia berharap pemerintah, terutama Wali Kota Tasikmalaya, dapat mencarikan solusi untuk memastikan distribusi air bisa merata dan sampai ke lahan pertanian para petani.
Selain masalah air, H Amat juga mengeluhkan soal kekurangan alat pertanian, khususnya mesin traktor untuk membajak sawah. Menurutnya, saat ini kelompok tani yang dipimpinnya hanya memiliki satu traktor untuk menggarap lahan seluas 34 hektar. Ia berharap agar pemerintah bisa membantu dengan menambah jumlah traktor agar pekerjaan pertanian bisa berjalan lebih efisien.
“Selain itu, perum disini tuh ada banyak, disini juga sudah keliatan yang di Nagarakasih jalan baru itu sampai ke sini, Sukasukur. Kalau ada aturan dari pemerintah, mah, bisa saja ditahan, jadi jangan sampai terus-menerus sawah yang dijadikan perum,” tambahnya, menceritakan keluhan lain.
Mendengar semua keluhan tersebut, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, berjanji akan berupaya keras mencari solusi untuk masalah yang dihadapi para petani. Ia menegaskan akan mengawasi distribusi air dari Kabupaten Tasikmalaya dengan lebih ketat, khususnya terkait pembukaan dan penutupan pintu air yang menjadi salah satu penyebab utama masalah pengairan di kawasan tersebut.
Terkait alih fungsi lahan, Viman memastikan kebijakan tersebut akan disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan akan mengkoordinasikan hal ini dengan pemerintah provinsi.
“Untuk masalah alih fungsi lahan, kami akan mengikuti kebijakan yang sudah ada dan berkoordinasi dengan mitra dari Dinas Pekerjaan Umum. InsyaAllah, solusi untuk masalah ini akan segera diterapkan,” kata dia. (Ilm)